Kalteng

Mahasiswa Wuhan asal Kalteng Tetap Ingin Melanjutkan Pendidikan

apahabar.com, PALANGKA RAYA – Kepulangan 4 mahasiswa Wuhan asal Kalimantan Tengah dari Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau,…

Hafizh Nifsu Arifani dan Eve Paulina Damanik saat di rumah Hafizh Jalan G Obos XIV Palangka Raya. Foto-apahabar.com/Tiva

apahabar.com, PALANGKA RAYA – Kepulangan 4 mahasiswa Wuhan asal Kalimantan Tengah dari Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya, Minggu (16/2), tanpa ada penyambutan khusus seperti di daerah lain. Bahkan seolah-olah ingin ditutupi.

Hafizh Nisfu Arifani dan Eve Paulina Damanik berdomisili di Palangka Raya, sedangkan Cindy dan Sinta langsung melanjutkan perjalanan pulang ke Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur.

Ternyata Hafizh merupakan putra dari Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Palangka Raya Hari Maihadi.

Saat ditemui di kediamannya Jalan G Obos XIV Palangka Raya, terlihat Hafizh begitu gembira bisa berkumpul kembali dengan keluarganya, setelah 14 diobservasi dari virus corona atau Covid-19.

Hafizh mengaku sangat senang bisa bertemu kedua orangtuanya. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Hubei Polytechnic University Huangshi, China, semester 7, seolah sejenak ingin melupakan wabah di Wuhan.

Walaupun dirinya tak tahu kapan harus kembali meneruskan pendidikannya yang sisa 2 tahun lagi. Namun ia mengaku tak khawatir dengan pendidikan yang ditempuhnya di Negeri Tirai Bambu.

Pasalnya pihak kampus menyediakan fasilitas kelas online untuk sementara waktu. Sampai mereka diperbolehkan kembali ke Wuhan.

Hafizh tetap ingin meneruskan pendidikannya, apabila di Wuhan sudah dinyatakan bebas dari Covid-19.

Hal senada diungkapkan Eve Paulina Damanik. Ia akan tetap meneruskan pendidikannya di Wuhan. Apalagi dirinya mendapat beasiswa untuk kuliah di sana.

Keduanya berterima kasih kepada Pemerintah Indonesia yang sudah melakukan evakuasi terhadap warga Indonesia di Wuhan sampai dinyatakan negatif dari virus yang mengerikan ini.

Selama diobservasi di Natuna, semua barang-barang kebutuhan sehari-hari seperti sabun cuci dan segala macam, selalu dipenuhi. Aktivitas selama observasi didominasi kegiatan olahraga serta pengecekan kesehatan.

Mereka hanya berharap tidak ada lagi stigmatisasi dari masyarakat karena Kementerian Kesehatan sudah memberikan sertifikat, Sebagai bukti bahwa 238 WNI yang diobservasi semuanya sehat.

Sementara itu Hari Maihadi, mengaku sempat khawatir saat sang anak Hafizh belum bisa pulang ke Indonesia. Apalagi penerbangan di Wuhan sudah ditutup karena virus corona.

Tetapi setelah melihat anaknya dapat pulang kampung dalam keadaan sehat, ia merasa lega dan berharap masyarakat tidak perlu takut karena sudah dinyatakan negatif virus corona.

Hari tak keberatan jika anaknya mau meneruskan kuliah di Wuhan, tetapi apabila memang sudah tidak ada lagi virus corona. Bahkan ia mendorong anaknya bisa melakukan penelitian tentang Covid-19 ini.

Hafizh saat santap siang dengan kedua orangtuanya serta keluarga. Foto-apahabar.com/Tiva

Baca Juga:Pasca Observasi 238 WNI dari Wuhan, Bupati Natuna: Tingkatkan Fasilitas Kesehatan Kami

Baca Juga:Ini Cara WNI di Wuhan Bertahan dari Terserang Virus Corona

Reporter: Ahc23Editor: Aprianoor