Youth Summit IDEA Fest

Mahasiswa Sumbar Curhat ke Ganjar Soal Tanah Dikuasai Asing dan Aseng

Mahasiswi asal Sumatera Barat (Sumbar) bertanya kepada Ganjar Pranowo soal banyaknya lahan di kampungnya dikuasi asing untuk dijadikan PSN.

Ganjar Pranowo saat menjawab pertanyaan mahasiswa asal Sumatera Barat yang mengeluh banyak tanah di kampungnya dikuasai asing untuk dijadikan Proyek Strategi Nasional (PSN), dalam acara Youth Summit IDEA Fest, di Jakarta Convention Center, Sabtu (30/9). (apahabar.com/Nandito).

apahabar.com, Jakarta - Salah seorang peserta Youth Summit IDEA Fest yang berasal dari Sumatera Barat (Sumbar) menyampaikan unek-uneknya kepada bacapres PDIP Ganjar Pranowo.

Peserta bernama Tiara Lubis itu berkisah tentang lahan di kampungnya yang saat ini mulai dikuasai oleh pihak asing dan 'aseng'. Mahasiswi asal Sumbar itu menjelaskan bahwa banyak tanah adat yang kini dikuasai korporasi untuk dijadikan Proyek Strategis Nasional (PSN).

"Di Sumbar itu puluhan hektare, bahkan puluhan ribu hektare dikuasai semuanya oleh asing dan aseng. Semuanya tanah di sana itu dibeli dan dikelola untuk jadi proyek strategis nasional," ujar Tiara dengan nada tinggi, Sabtu (30/9).

Setelah mengungkapkan beberapa persoalan tanah dan agraria di Sumbar, Tira kembali menyampaikan unek-uneknya. Karena tak kunjung berhenti, panitia terpaksa mengakhiri sesi tanya jawab untuk Tiara.

Baca Juga: Ajak Anak Muda jadi Timses, Ganjar Pranowo: Kalau Ya, Saya Siap Lamar

"Apakah Bapak sudah mengetahui mengenai hal ini dalam tingkatan seberapa? Apakah sekadar mengetahui saja, memahami, atau sampai tahap mana? Bapak termasuk dari siklus ini atau korban dari siklus ini?" tanya Tiara bersemangat.

Menanggapi hal itu, Ganjar tampak tersenyum dengan pertanyaan yang dilontarkan. Kendati pertanyaan yang diajukan sangat dilematis dan terkesan mendikte, Ganjar tetap memberi apresiasi.

Ia sangat menghargai pertanyaan dan masukan dari Tiara. Ganjar lalu menegaskan, dirinya sudah mengetahui persoalan yang dimaksud. Ganjar mengungkapkan, berdasarkan informasi yang ia peroleh, dipastikan lebih banyak tanah yang dikuasi oleh rakyat dibandingkan korporasi di Sumbar.

"Apakah Pak Ganjar tahu? Ada yang tahu, ada yang tidak. Sumbar, saya komunikasi dengan gubernurnya, rasa-rasanya lebih banyak tanah adat di sana yang dimiliki ninik mamak. Setahu saya," ujar Ganjar melanjutkan.

Baca Juga: Ganjar Bakal Pidato Kedaulatan Pangan, Singgung Food Estate?

Ganjar juga mengakui pengetahuannya soal masalah agraria di Sumatera Barat sangat terbatas. Untuk itu, ia mengundang Tiara atau orang yang lebih paham terkait konflik agraria di Sumbar untuk membahas persoalan tersebut.

"Seandainya Anda ingin berpartisipasi memberikan dalam suatu kebijakan nasionalnya apa, terus kemudian kasus yang mau diselesaikan apa, kita lebih baik diskusi," tegasnya.