Kalsel

Mahasiswa Fakultas Kedokteran ULM Bentuk Kader Hipertensi di Guntung Paikat Banjarbaru

apahabar.com, BANJARBARU – Penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi di Kelurahan Guntung Paikat RT 05, Kecamatan…

Mahasiswa FK ULM memberikan pelatihan pengukuran tekanan darah dan cara pengisian buku pemeriksaan hipertensi kepada warga Guntung Paikat RT 05, Banjarbaru. Foto-istimewa

apahabar.com, BANJARBARU – Penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi di Kelurahan Guntung Paikat RT 05, Kecamatan Banjarbaru Selatan, Banjarbaru, menjadi perhatian.

Berdasarkan diagnosa komunitas kegiatan pengalaman belajar lapangan (PBL) mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat, penyakit ini banyak diderita warga di sana.

Atas dasar itu, dibentuklah kader hipertensi sebagai intervensi upaya pencegahan dan pengendalian penyakit tekanan darah tinggi di Guntung Paikat RT 05.

Para kader tersebut diberi pelatihan pengukuran tekanan darah dan cara pengisian buku pemeriksaan hipertensi yang akan mereka lakukan kepada warga Guntung Paikat.

"Kader juga difasilitasi dengan booklet dan alat tensimeter," kata ketua pelaksana kegiatan, Devi, Sabtu (20/11).

Setelah itu, kegiatan dilanjutkan edukasi dan pemeriksaan tekanan darah yang dilakukan secara dua kali dengan rentang waktu satu bulan.

Kegiatan edukasi dan pemeriksaan tekanan darah yang dilakukan dua kali ini bertujuan mengetahui dan membandingkan pengetahuan warga Guntung Paikat tentang hipertensi.

"Warga juga diberikan kalender hipertensi sebagai media untuk membantu meningkatkan pengetahuan," tuturnya.

Siti Muntamah salah seorang kader hipertensi mengakui kegiatan ini sangat bermanfaat bagi warga setempat.

"Seperti untuk meningkatkan kesadaran terkait pentingnya pencegahan dan pengendalian hipertensi," ujar warga Guntung Paikat RT 05 ini.

Sementara dosen pembimbing PBL mahasiswa Prodi Kesehatan Masyarakat FK ULM, Fakhriyah berharap kegiatan semacam ini membuat masyarakat bisa mandiri melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin.

"Hal ini sebagai upaya untuk pencegahan dan pengendalian hipertensi" harapnya.

Sebagai informasi, kader hipertensi ini terdiri dari 4 orang dengan meliputi remaja dan ibu rumah tangga di daerah setempat.