Kerja Sama Perdagangan

Luhut ke Kenya, Bahas Investasi Panas Bumi hingga Impor Ternak

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan membahas sejumlah rencana kerja sama investasi di sejumlah bidang dengan Presiden Kenya William Ruto.

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) bersama Presiden Kenya William Ruto (kanan) dalam ppertemuan di Nairobi, Kenya, Jumat (14/7/2023). Foto: Kemenko Kemaritiman dan Investasi

apahabar.com, JAKARTA -Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan membahas sejumlah rencana kerja sama investasi di sejumlah bidang dengan Presiden Kenya William Ruto, di antaranya investasi hulu migas, panas bumi, impor ternak hingga impor ternak.

Pertemuan dengan Presiden Ruto dilakukan Luhut dalam rangkaian kunjungan kerjanya ke Nairobi, Kenya, Jumat (14/7), di mana ia memimpin delegasi yang terdiri dari pejabat tinggi Kementerian dan Lembaga serta unsur bisnis dari BUMN dan swasta.

"Kami sangat percaya bahwa banyak hasil potensial, baik G-to-G dan B-to-B, untuk kunjungan tersebut sangat penting dalam memperkuat hubungan antara kedua negara kita," kata Luhut dalam keterangannya, Sabtu (15/7).

Kegiatan yang dibungkus dalam kegiatan forum bisnis selama dua hari ini mendorong sejumlah capaian, antara lain rencana investasi Pertamina di industri hulu migas serta bidang panas bumi, rencana kerja sama vaksin Bio Farma dengan BUMN Kenya, rencana kerja distribusi Combiphar dengan mitra lokal, rencana importasi hewan ternak, rencana investasi perusahaan tekstil Indonesia di Kenya, hingga rencana kerja sama bidang kelapa sawit.

Baca Juga: IMF Minta RI Longgarkan Kebijakan Ekspor Nikel, Begini Respons Luhut

Luhut menjelaskan, Kenya memiliki lokasi yang sangat strategis sebagai hub komoditas penting dengan nilai ekonomi tinggi ke pasar yang lebih luas dengan lebih dari 300 juta orang ke negara-negara sekitarnya, seperti Uganda, Sudan Selatan, Rwanda, Kongo, dan banyak lagi.

Dalam hal kerja sama antar-pemerintah atau G-to-G, pemerintah Kenya dan Indonesia telah menyepakati Letter of Intent (LoI) kerja sama bidang peternakan dan kesehatan hewan.

Kunjungan kerja tersebut juga mendorong penyelesaian dokumen kerja sama pertahanan bilateral serta finalisasi negosiasi Preferential Trade Agreement untuk mendorong hubungan dagang antar kedua negara.

Adapun kunjungan dilakukan Luhut untuk mempersiapkan kunjungan Presiden Joko Widodo ke Kenya pada Agustus mendatang.

Baca Juga: Bahas Permintaan Pencabutan Ekspor Nikel, Luhut Sambangi IMF

Selain bertemu dengan Presiden Ruto, Luhut juga melakukan pertemuan dengan pejabat setingkat menteri kabinet Kenya, yaitu Sekretaris Kabinet Bidang Investasi, Perdagangan dan Industri, Sekretaris Kabinet Bidang Pengembangan Pertanian dan Peternakan, Sekretaris Kabinet Energi dan Perminyakan, Sekretaris Kabinet Pertahanan, dan sejumlah pejabat tinggi lainnya.

Lewat unggahan-nya di akun Instagram pribadi-nya @luhut.pandjaitan, Luhut menargetkan tercapainya investasi senilai lebih dari 2,5 miliar dolar AS di bidang panas bumi dan hulu migas terintegrasi, termasuk kilang minyak yang diajukan Pertamina.

"Melalui investasi ini diharapkan bukan hanya pasar lokal Kenya saja yang dilayani, tetapi juga kemungkinan ke negara-negara tetangga dan kembali ke Indonesia," tuturnya.

Di bidang farmasi, perusahaan BUMN dan swasta Indonesia juga tengah menjalin komunikasi yang baik untuk melayani pasar Afrika Timur. Selain itu, perusahaan Sritex dan Busana Apparel juga sedang berbicara dengan otoritas Kenya untuk membahas industri pabrik benang dan garmen di negara tersebut.

"Di sektor pertahanan, Pindad juga sedang menjajaki peluang kerja sama dengan Kemhan Kenya. Sektor lainnya seperti industri sawit dan kedatangan 20.000 ekor sapi tahap awal dari Kenya sedang dalam proses perizinan," imbuh Luhut.