Ekosistem Kendaraan Listrik

Luhut Bantah Tesla Gunakan 100 Persen LFP untuk Mobil Listrik

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan membantah pabrik Tesla di China menggunakan 100 persen lithium ferro

Menko Marvest, Luhut Binsar Pandjaitan (Foto: apahabar.com/Ayyubi)

apahabar.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan membantah pabrik Tesla di China menggunakan 100 persen lithium ferro phosphate (LFP) untuk mobil listrik.

Luhut menilai China masih menggunakan nickel based battery. Karena itu, menurutnya suplai nickel based battery tersebut dilakukan oleh LG Korsel dengan model mobil listrik yang diproduksi Tesla di China.

"Tidak benar pabrik Tesla di Shanghai (China) menggunakan 100 persen LFP untuk mobil listriknya," kata Luhut seperti dilansir Antara, Kamis (25/1).

Baca Juga: Tahun Politik, Menteri Bahlil Gaspol Target Investasi Rp1.650 Triliun

Pernyataan Luhut tersebut menanggapi soal mobil listrik Tesla yang diproduksi di China sudah tidak memakai nikel. Kendati demikian, ia tidak memungkiri jika saat ini penggunaan LFP untuk memproduksi baterai kendaraan listrik mulai berkembang.

Untuk itu, sebagai negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia, Luhut meminta agar hilirisasi nikel digenjot dengan terukur untuk tetap dapat bersaing dalam jangka panjang.

Baca Juga: Sektor Hilirisasi Selama 2023 Meraup Investasi Senilai Rp375,4 T

Meski begitu menurutnya tidak menutup kemungkinan nikel tersebut semakin kurang penggunannya. Sebab,pihaknya akan terus menggenjot secara terukur.

"Sekarang ini kalau kita lihat hilirisasi kita di katoda dan banyak lagi bagian daripada lithium battery kita sudah sangat maju, yang membuat ekspor kita tidak hanya bergantung lagi kepada ekspor raw materials-nya tadi," jelasnya.