Hot Borneo

Lubang Tambang Menganga di Tabalong, Habib Taufan Tagih Komitmen Adaro

apahabar.com, TANJUNG – Wakil Ketua DPRD Tabalong, Habib Taufani Alkaff, menagih komitmen PT Adaro Indonesia untuk…

Habib Taufani Alkaff, menagih komitmen PT Adaro Indonesia untuk melakukan reklamasi di wilayah Bumi Sarabakawa.Foto-Ist

apahabar.com, TANJUNG – Wakil Ketua DPRD Tabalong, Habib Taufani Alkaff, menagih komitmen PT Adaro Indonesia untuk melakukan reklamasi di wilayah Bumi Sarabakawa.

” Kepada perusahaan agar sedikit demi sedikit ada aksi nyata melakukan reklamasi di wilayah Tabalong, karena tidak semua lubang tambang dilanjutkan untuk ditambang,” katanya kepadaapahabar.com, Jumat (4/3).

Dia mendesak agar lubang yang sudah tidak ditambang lagi segera direklamasi, sehingga kawasan itu bisa dimanfaatkan sebagai objek wisata sesuai komitmen perusahaan pada 2018 lalu. Apalagi Adaro juga telah melakukan survei di sejumlah negara seperti Malaysia dan China untuk melakukan reklamasi.

” Kita sama-sama menjaga. Perusahaan tetap berusaha, tapi reklamasi yang dijanjikan agar benar-benar dilaksanakan,” pintanya.

Sejauh ini Komisi III DPRD Tabalong belum melakukan pemantauan ke lokasi tambang di wilayah Tabalong dengan alasan pandemi.

” Hingga saat ini kita belum bisa masuk karena pandemi, tapi kalau level PPKM kita telah turun kami bersama pimpinan yang lain akan menyurvei sampai di mana progresnya karena di bulan Oktober PKP2B Adaro berakhi dan mereka mengajukan perpanjangan 2 kali 10 tahun untuk IUPK,” janji Taufan.

Sementara terkait perpanjangan kontrak PKP2B yang berubah menjadi IUPK, pemerintah daerah tidak mengetahui hal tersebut. Kebijakan perpanjangan itu, kata dia, diambil alih oleh pemerintah pusat.

“Di daerah kemungkinan hanya Amdal saja. Meski demikian kita tetap memantau proses tersebut, terutama terkait reklamasi,” tegasnya.

Terkait dokumen pascatambang, Habib Taufan mengakui perusahaan pernah menyodorkannya. Tapi posisinya justru di Balangan, bukan di Tabalong.

” Yang jelas kami tidak ingin lubang bekas tambang itu menjadi kobangan yang akhirnya hanya merugikan daerah kita,” pungkasnya.