Kalsel

LPJK Soal Keamanan Sensus Online di Kalsel: Rentan Disalahgunakan

apahabar.com, BANJARMASIN – Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) mempertanyakan keamanan data privasi masyarakat terkait sensus penduduk…

Tahun ini, Pemprov Kalsel melakukan sensus penduduk secara online. Foto ilustrasi-Antara

apahabar.com, BANJARMASIN – Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) mempertanyakan keamanan data privasi masyarakat terkait sensus penduduk melalui sistem online di Kalimantan Selatan.

“Pada sensus online ini semua data keluarga akan masuk dalam sebuah sistem data yang besar. Persoalan mendasar, sejauh mana tingkat keamanan dan pengamanan terhadap data yang masuk,” ucap Ketua LPJK Kalsel Subhan Syarief kepada apahabar.com kepada apahabar.com.

Jika data pada sistem itu kurang aman, kata dia, maka sangat rentan dibobol dan dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

“Apalagi saat ini data semacam itu bisa dimanfaatkan untuk melakukan pinjaman berupa barang dan lainnya,” bebernya.

Kedua, hal yang sangat mendasar yaitu menyangkut hak privasi sebagai warga negara untuk melindungi hal-hal yang berkaitan dengan data.

“Sehingga ini perlu dikaji lebih mendalam. Kita tak ingin data itu dibobol dan dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Selatan, Diah Utami menepis keragua LPJK tersebut.

BPS, kata dia, menjamin kerahasiaan data masyarakat sesuai Undang-Undang.

“Insyaallah akan tetap kami jaga karena setiap masuk harus menggunakan password. Terima kasih sudah diingatkan,” pungkasnya kepada apahabar.com.

Dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat, untuk kali pertama Pemprov Kalsel melakukan sensus penduduk secara online. Sensus dibadi menjadi dua tahapan.

Pertama, masyarakat bisa langsung mengakses dan memperbarui data yang ada di website sensus.bps.go.id, pada 15 Februari – 31 Maret 2020.

Apabila masyarakat terkendala dalam sinyal atau jaringan, maka petugas BPS akan turun langsung ke lapangan. “Khususnya pada tanggal 1 – 31 Juli 2020,” cetus Diah.

Pada tahapan kedua ini, sambung dia, akan diturunkan sebanyak 6.300 petugas di seluruh kabupaten atau kota se-Kalsel.

Adapun metode yang digunakan dalam sensus ini, yakni kombinasi. Dengan cara mengumpulkan data secara online. Dan wawancara langsung di lapangan.

“Ini metode baru, kita menyadari bahwa masyarakat belum semuanya memiliki handphone android. Kemudian, sinyal di seluruh Kalsel ini juga tak merata terkoneksi,” bebernya.

Sensus penduduk ini bertujuan untuk menggali informasi terkait data kependudukan, perumahan, kesehatan, dan ketenagakerjaan.

“Khusus tahun 2020 memang tak rinci sekali. Tahun 2021 akan lebih rinci lagi, tapi itu sampel. Lalu, hasil sensus penduduk akan diumumkan pada 2021 mendatang,” ujarnya mengakhiri.

Baca Juga: Perdana Disasar BPS, Bupati HST Harap Sensus 2020 Sukses

Baca Juga: Sensus Penduduk 2020 Secara Online, BPS Terjunkan Ribuan Relawan

Reporter: Muhammad Robby
Editor: Fariz Fadhillah