apahabar.com,Boyolali – Hujan deras yang mengguyur lereng Gunung Merapi wilayah Boyolali, mengakibatkan tanah longsor. Satu rumah warga yang dihuni dua Kepala Keluarga (KK), rusak berat dan tidak bisa dihuni lagi.
Longsor terjadi Selasa (4/12) sekitar pukul 17.45 WIB. Rumah permanen milik Gito Miharjo (70), warga Dukuh Tegalsruni, Desa Samiran, Kecamatan Selo, Boyolali itu kondisinya kini retak-retak dan doyong. Oleh warga, rumah yang dihuni lima orang itu dibongkar pagi ini.
“Sebelumnya hujan deras sekitar satu setengah jam, setelah reda baru terjadi longsor,” kata Sudar, salah seorang anak Gito Miharjo, ditemui saat kerja bakti si rumah orang tuanya tersebut Rabu (5/12/2018).
Rumah korban tertimpa talud pekarangan rumah milik Marsono yang berada di sebelah atasnya. Talud galengan tersebut setinggi 3,5 meter hingga 4 meter, bahkan hampir setara dengan atap rumah korban.
Tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Seluruh penghuni rumah berhasil menyelamatkan diri.”Bapak saya sedang gegeni (membuat api), dengar suara krotok-krotok terus lari keluar rumah, adik saya sedang wudlu, setelah lima menit itu adik saya masuk baru ada longsoran. Korban jiwa tidak ada,” terangnya.
Longsor tersebut mengenai seluruh bagian rumah sisi kanan, merusak dinding, atap dan tiang yang kini miring.
“Dari depan memang masih terlihat bagus, tapi kondisinya sudah tidak layak. Sudah retak-retak dan doyong,” kata salah seorang warga, Suwardi.
Karena kondisinya yang membahayakan jika dihuni, maka rumah korban akan dibongkar total. Warga dibantu relawan saat ini tengah kerja bakti membongkar rumah berukuran sekitar 25 x 8 meter tersebut.”Harus dibangun dari nol lagi,” imbuhnya. Saat ini, korban dan keluarganya yang menghuni rumah tersebut mengungsi ke rumah salah satu anaknya yang lain yang berada tak jauh dari lokasi.
Baca Juga:Gubernur: Pengusaha Perbaiki Jalan Dan Rumah Longsor Di Sanga - Sanga
Sumber : Detiknews
Editor : Syarif