Kalsel

Longsor di Tala Meluas, 4 Orang Lagi Dikabarkan Tertimbun

apahabar.com, PELAIHARI – Titik longsor di Kabupaten Tanah Laut meluas. Setelah musibah di Guntung Besar, Kecamatan…

Oleh Syarif
Seorang menunjukkan longsor di Gunung Keramat, perbatasan Desa Tungkaran dengan Desa Ujung Batu, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut. Foto-Istimewa

apahabar.com, PELAIHARI - Titik longsor di Kabupaten Tanah Laut meluas. Setelah musibah di Guntung Besar, Kecamatan Pelaihari, 4 lagi korban yang dikabarkan tertimbun.

Longsor kali ini informasinya terjadi di Gunung Keramat, perbatasan Desa Tungkaran dengan Desa Ujung Batu, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut.

Kepala Desa Tungkaran Aliansyah kepada apahabar.com, Kamis (14/1) siang menyebutkan ada beberapa titik longsor, yakni antara Desa Ujung Batu Dengan Desa Tungkaran. Gunung longsor sekitar 50 meter menimbun jalan.

“Bahkan Ada 4 orang petani durian warga Panjaratan dan Ujung Batu tertimbun di sana,” kata dia.

Kejadian longsor itu diperkirakan malam tadi menjelang subuh. “Di sana ada pondok warga yang sedang menjaga kebun durian,” terang Aliansyah.

Hingga saat ini belum ditemukan, warga masih berusaha mencari. Namun tidak bisa terlalu mendekat dikhawatirkan ada longsor susulan.

Kemudian, sambungnya, di Gunung di Tungkaran Buah batas Ujung Batu, juga longsor. Jalan penghubung antar desa tersebut tertimbun. “Bahkan sejumlah pohon durian juga tumbang ke jalan,” katanya.

Dijelaskan, di desanya juga ada korban banjir beberapa RT dan sudah mengungsi ke masjid dan gedung Olahraga. “Tidak hanya warga Tungkaran, pengungsi juga datang dari Desa Panjaratan," tandasnya.

Untuk mengurai akses jalan sambung Aliansyah, harus menggunakan alat berat, termasuk ketika pencarian korban. “Kalau dilakukan manual, jelas tidak akan bisa terbuka akses jalan yang tertutup tanah longsor,” katanya.

Sementara Kabid Bina Marga PUPR Tala Dwi Hadi Putra ST menjelaskan, pihaknya sudah melihat ke lapangan di beberapa titik longsor. Namun untuk sementara belum bisa dilakukan sebab dikhawatirkan kembali longsor.

“Sangat berbahaya kalau dilakukan saat ini. Kondisinya tidak memungkinkan masih hujan dan basah,” tandas Dwi.