liga inggris

Liverpool ke Zona Liga Champions, Mimpi Jadi Nyata atau Sebatas Asa?

Pada malam perebutan gelar Liga Inggris antara Manchester City dan Arsenal, tim asuhan Jurgen Klopp yang berada jauh di London Timur, juga jauh dari juara.

Liverpool meraih kemenangan beruntun ketiga saat menang tipis 2-1 dari West Ham, Kamis (27/4). (Foto: dok. liverpoolfc)

apahabar.com, JAKARTA - Pada malam perebutan gelar Liga Inggris antara Manchester City dan Arsenal, Liverpool yang berada jauh di London Timur, juga jauh dari puncak juara, berjuang untuk bisa tampil di Liga Champions musim depan.

Tim asuhan Jurgen Klopp bangkit dari ketinggalan lebih dulu, dan menang tipis dengan skor 2-1 dari West Ham, namun hasil itu bukan berarti memberi kepastian mereka memiliki tempat di posisi keempat.

Tidak ada keraguan bahwa The Reds akan menjalani perjuangan yang sulit. Mereka masih tertinggal enam poin di belakang Manchester United dan Newcastle, yang keduanya setidaknya masih memiliki satu pertandingan lebih banyak.

Klopp bahkan meminta para penggemar dan timnya untuk memalingkan diri dari misi finis di empat besar.

Baca Juga: Imbang dari Tottenham, Ten Hag: Kami Bermain Tidak Akurat

“Saya tidak bisa melihatnya,” tegas Klopp pasca pertandingan soal harapan tampil di Liga Champions musim depan.

“Saya ingin setidaknya untuk beberapa minggu bagi kami untuk menunjukkan wajah asli kami. Kami berubah dari yang jelek, bagus, jelek, bagus. Kami telah menunjukkannya selama tiga pertandingan,” lanjut Klopp.

Inilah kisah musim Liverpool. Dalam satu tahun terakhir mereka menampilkan kemenangan besar 9-0 atas Bournemouth juga 7-0 dari Manchester United, tapi ada juga kekalahan mengejutkan 2-1 oleh Leeds di kandang sendiri, kekalahan 3-1 di Brentford, serta 3-0 di Brighton & Hove Albion.

Baca Juga: Ingin Arsenal Selevel dengan Man City, Ramsdale Masih Optimis Dapat Gelar

Sekarang anak asuh Klopp sangat membutuhkan apa yang mereka miliki di musim-musim sebelumnya, yaitu konsistensi.

Tahun lalu, Mohammed Salah dan kawan-kawan bahkan memenangi 16 dari 18 pertandingan terakhir menuju akhir musim.

Menuju ke Stadion Olimpiade London, Liverpool berencana mencari kemenangan ketiga beruntunnya, sejak terakhir terasa di November 2022.

Namun tren itu tidak tertampak di awal laga setelah Lucas Paqueta dengan mudah membenamkan Alisson Becker, membuat timmya tertinggal satu gol.

Baca berita selengkapnya di halaman selanjutnya...

Ketakutan Liverpool sedikit padam setelah Cody Gakpo melakukan spekulasi tembakan, yang terkesan beruntung menjulur ke dalam gawang.

Menguasai guliran bola sepanjang laga, namun konsistensi The Reds masih belum terlihat. Beberapa kali mereka hampir merasakan lagi pahitnya tertinggal.

Apalagi Jarred Bowen mampu mencetak gol kedua untuk West Ham, beruntung VAR berpihak kepada Virgil Van Dijk.

Belum lagi keputusan wasit yang tidak memberikanm hadiah penalti di akhir pertandingan karena handball Thiago Alcantara.

Baca Juga: Xavi Hernandez: Sulit Banget Jadi Juara LaLiga!

Penangguhan hasil buruk Liverpool datang pada menit ke-68, ketika sundulan keras bek Joel Matip membuat mereka unggul hingga laga usai.

Gol itu tidak hanya berlaku sebagai penyelamat, namun juga sebagai bentuk ambisi The Reds untuk mencapai empat besar.

Setidaknya, hasil tersebut memberi sedikit tekanan bagi MU dan Tottenham yang hanya bermain imbang 2-2, Jumat (28/4) dini hari WIB.

“Saya hanya meminta [tim] untuk menyelesaikan musim sebaik mungkin. Saya ingin kami mengambil sesuatu dari musim ini untuk tahun depan. Jika itu kompetisi Eropa maka bagus, jika tidak maka kami harus menerimanya dan pergi dari sana,” tambah Klopp.

Pelatih asal Jerman itu terus mengabaikan harapan Liverpudlian untuk lolos ke Liga Champions. Namun hasil melawan West Ham mungkin bisa jadi titik awal periode konsistensi Liverpool, atau hanya sekedar pemberi harapan singkat.