Makin Cakap Digital

Literasi Digital di SD-SMP Batam: Pentingnya Etika Berjejaring, Jarimu Harimaumu

Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) berkolaborasi dengan seluruh siswa/siswi SD dan SMP di Kota Batam, Provinsi Kep

Ratusan pelajar antusias mengikuti webinar literasi digital garapan Kemenkominfo.

apahabar.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) berkolaborasi dengan seluruh siswa/siswi SD dan SMP di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau melaksanakan webinar literasi digital sektor pendidikan. Kegiatan yang mengusung tema “Etika Berjejaring: Jarimu, Harimaumu!” telah dilaksanakan pada Rabu (24/5) pukul 10.00-12.00 WIB.

Webinar kali ini merupakan salah satu upaya dalam mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan menuju Indonesia #MakinCakapDigital. Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif, dan aman. Yaitu dengan menyuguhkan materi yang didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.

Baca Juga: Literasi Digital di SMA Pidie: Positif, Kreatif, dan Aman di Internet Jadi Kunci

Berdasarkan laporan We Are Social, jumlah pengguna internet di Indonesia pada Januari 2022 mencapai 204,7 juta orang atau meningkat 2,1 juta dari tahun sebelumnya, dan dimana 191,4 juta penggunanya menggunakan media sosial. Namun, penggunaan internet tersebut membawa berbagai risiko, karena itu peningkatan penggunaan teknologi internet perlu diimbangi dengan kemampuan literasi digital yang baik agar masyarakat dapat memanfaatkan teknologi digital dengan bijak dan tepat. 

Hasil survei Indeks Literasi Digital Nasional yang dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Katadata Insight Center (KIC), didapatkan skor atau tingkat literasi digital masyarakat Indonesia pada tahun 2022 berada pada angka 3,54 poin dari skala 1-5. Hasil ini menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori sedang. 

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Semuel Abrijani Pangerapan menilai indeks literasi digital Indonesia belum mencapai kategori baik. “Angka ini perlu terus kita tingkatkan dan menjadi tugas kita bersama untuk membekali masyarakat kita dengan kemampuan literasi digital,” katanya melalui virtual. 

Pada webinar yang menyasar target segmen pelajar SD dan SMP ini, sukses dihadiri oleh sekitar 1000 peserta daring, dan juga dihadiri beberapa narasumber yang berkompeten dalam bidangnya. Kegiatan tersebut diawali dengan sambutan dari Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Semuel Abrijani Pangerapan, dihadiri narasumber Dian Ikha Pramayanti, SP.t., M.Si (Dosen, Writerpreneur, dan Entrepreneur), narasumber lain Adimaja, ST, MM, MMG (Analis Kebijakan Bidang SMA Pegiat Pendidikan Karakter Dinas Pendidikan Prov. Kepulauan Riau) yang menggantikan narasumber Qurniadi, M. Pd (Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Batam) karena berhalangan hadir, kemudian bersama Key Opinion Leader (KOL) Reni Risti Yanti (Presenter), serta Siti Kusherkatun, S.Pd.I (Asih) sebagai juru bahasa isyarat dan dipandu oleh moderator Sonaria.

Baca Juga: Literasi Digital di SMP Aceh Besar Bekali Sukses Belajar Online 

Pada sesi pertama, narasumber Dian Ikha Pramayanti, SP.t., M.Si menyampaikan materi keamanan digital, keamanan digital penting karena kita harus memiliki privasi dan perlindungan data pribadi, agar terhindar dari ancaman peretasan atau kejahatan cyber. Cara menghindari kejahatan cyber adalah dengan berhati-hati terhadap pesan yang mencurigakan, tidak sembarangan klik link atau tautan, memeriksa URL atau situs web palsu, tidak memberikan informasi pribadi melalui pesan, memperbarui perangkat lunak secara teratur, menggunakan VPN saat terhubung ke wifi publik, dan meningkatkan literasi keamanan digital.

“Keamanan digital di konten, jaga informasi yang bersifat privasi, etika berkomunikasi tidak berkomentar julid, bijak memilih teman, kalau gak kenal banget, orangnya bule-bule dan tidak kenal, lihat juga lihat siapa temannya, kalau ada temannya yang kenal boleh di-follow juga, jangan asal posting dan komentar," jelasnya. 

"Cari kebenaran dan cantumkan sumber konten ketika membagikan sesuatu, dan tetap waspada jangan mudah tergiur, biasanya adik-adik kan pengennya ‘waw, menarik nih’, kemudian tidak sering menyebarkan data pribadi, nah di perangkatnya di HP, atau di laptop, password-nya harus kuat beberapa karakter, antivirus di HP, aktifkan 2FA, jaringan yang aman tidak menggunakan wifi publik pada saat transaksi keuangan, periksa link atau URL dan sudah bersertifikasi SSL, kemudian aktivasi akun secara berkala artinya kita juga ganti password gitu ya, back up data, kemudian log out setelah membuka aplikasi ataupun media sosial,” ujar Dian. 

Sejumlah narasumber kompeten dihadirkan dalam webinar literasi digital di Batam.

Giliran narasumber kedua, Adimaja, ST, MM, MMG menjelaskan mengenai etika berjejaring di dunia digital, etika merupakan ilmu tentang yang baik dan yang buruk, serta tentang hak dan kewajiban moral (akhlak). Etika berjejaring penting agar memiliki banyak teman yang baik di dunia digital, yakni teman dari berbagai suku, bangsa, etnis, dan berbagai budaya.

Cara bertanggung jawab di dunia digital adalah menjadikan nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai landasan utama, serta menghindari perilaku negatif seperti tidak membagikan berita hoaks, mengandung asusila, kekerasan, dan SARA.

Baca Juga: Webinar di SMP Pidie Bahas Sukses Belajar Online dengan Literasi Digital

“Hati-hati dengan media sosial yang tidak baik, yang akan membuat kita berdosa seumur hidup, dan diproses secara hukum, kemudian secara pidana ataupun perdata, pidana berupa hukuman penjara, dan perdata berupa denda atau kerugian yang dialami orang akibat kita menshare suatu keburukan, hoaks atau video asusila, itu lah dampak jangka panjang dari tindakan di media sosial,” jelas Adimaja.

Selanjutnya, giliran Reni Risti Yanti yang merupakan seorang presenter, tampil menyampaikan bahwa harus berhati-hati di ruang digital dengan menjaga etika dan sopan santun. Etika sangat penting untuk mengontrol diri kita karena kita terikat dengan UU ITE yang sewaktu-waktu bisa menjerat kita kalau kita menunjukkan hal negatif di ruang digital.

“Kalau misalnya kita mau berkomentar di ruang digital, apapun itu medianya, kalian harus berpikir, ini kira-kira akan menyakiti hati seseorang gak ya, ini kira-kira baik gak ya, atau kalau kalian misalnya gini ‘kan niat saya mau mengkritisi saja’," paparnya. 

"Oke, bahasa mengkritiknya tuh seperti apa, jadi tetap harus kalian pikirkan, kalau kalian mau mengkritisi ya boleh lah secara personal aja, misalnya kalian mikir ‘nanti gak kebaca kak kalau mengkritiknya secara personal’ oke di forum, di kolom komentar misalnya, tapi kritiknya boleh lah pakai kata-kata ‘maaf saya hanya mengkritik, boleh diterima sarannya, boleh juga tidak’ kaya gitu kan juga lebih enak ya, lebih nyaman orang membacanya, dan kalian juga tidak akan terjerat masalah,” kata Reni.

Baca Juga: Literasi Digital di SMP Aceh Besar: Belajar Asyik dengan Google Classroom  

Di akhir sesi webinar, para peserta diberikan kesempatan mengajukan pertanyaan yang dijawab langsung oleh narasumber. Kemudian 10 penanya yang beruntung berhak mendapatkan hadiah voucher e-money sebesar Rp. 100.000, serta E-sertifikat diberikan untuk para peserta.P

ukul 12.00 WIB webinar literasi digital selesai, moderator menutup acara dengan mengucapkan salam, terima kasih dan tagline Salam Literasi Indonesia Cakap Digital.

Kegiatan Literasi Digital Sektor Pendidikan di Provinsi Kepulauan Riau merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) untuk memberikan literasi digital kepada 50 juta orang masyarakat Indonesia hingga tahun 2024. 

Adapun Informasi lebih lanjut mengenai kegiatan dan info literasi digital dapat diakses melalui website: literasidigital.id (https://literasidigital.id/) dan akun media sosial Instagram: @literasidigitalkominfo (https://www.instagram.com/literasidigitalkominfo/),  Facebook Page: Literasi Digital Kominfo/@literasidigitalkominfo (https://www.facebook.com/literasidigitalkominfo),
Youtube: @literasidigitalkominfo (https://www.youtube.com/@literasidigitalkominfo).