Nasional

Listyo Sigit Prabowo, Dari Ajudan Jokowi Menjadi Calon Kapolri

apahabar.com, JAKARTA – Cukup jauh lesatan karir Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo, setelah pria kelahiran Ambon…

Penampilan Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo ketika menjadi ajudan Presiden Joko Widodo. Foto-Antara

apahabar.com, JAKARTA – Cukup jauh lesatan karir Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo, setelah pria kelahiran Ambon ini diisulkan Presiden Joko Widodo menjadi calon tunggal Kapolri.

Usulan nama Kapolri ini tertuang dalam Surat Presiden (Surpres) yang diserahkan Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, kepada Pimpinan DPR, Rabu (13/1).

Selanjutnya proses pemberian persetujuan dilakukan sesuai mekanisme internal Rapim Bamus. Proses ini setidaknya memakan waktu 20 hari, terhitung sejak 13 Januari 2021.

Listyo yang sekarang menjabat sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Polri sejak 6 Desember 2019, merupakan lulusan Akademi Kepolisian 1991.

Pria kelahiran 5 Mei 1969 ini tercatat pernah menduduki sejumlah jabatan penting, di antaranya Kapolda Banten dan Kepala Divisi rofesi dan Pengamanan Polri.

Sebelumnya Listyo pernah beberapa kali menduduki jabatan di wilayah hukum Polda Jawa Tengah.

Setelah menjadi Kapolres Pati, Listyo menduduki posisi Wakapoltabes Semarang, dan pernah menjadi Kapolres Solo.

Kemudian mulai 2012, Listyo pindah tugas ke Jakarta untuk menjabat Asubdit II Dit Tipdum Bareskrim Polri.

Namun sejak Mei 2013, Listyo bertugas di Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sulawesi Tenggara.

Relasi Listyo dengan Jokowi sendiri terhitung dekat. Ketika Jokowi menjadi wali kota Solo, Listyo merupakan Kapolres Solo sejak pertengahan 2011.

Kedekatan mereka terbangun dalam peristiwa yang mengguncang Solo di akhir September 2011, yakni bom bunuh diri di halaman Gereja Bethel Injil Sepenuh, Kepunton. Kejadian itu hanya berselang lima bulan setelah Listyo dilantik.

Insiden itu cukup menyentak, karena terjadi tiga hari sebelum Solo menjadi tuan rumah Asian Parliamentary Assembly atau Majelis Parlemen Asia.

Dalam waktu bersamaan, Jokowi sedang gencar mempromosikan Solo sebagai destinasi wisata unggula di Jawa Tengah.

Kedekatan Listyo dan Jokowi tidak berhenti di Solo. Setelah Jokowi menjabat sebagai Presiden, Listyo dipilih menjadi ajudan.

Uniknya Listyo menjadi ajudan paling senior, karena ajudan lain berasal dari TNI angkatan 1993.

Dilansir Majalah Tempo, tawaran menjadi ajudan diutarakan Jokowi ketika Listyo hendak meminta restu menempuh sekolah staf dan pimpinan tinggi Polri.

“Satu bulan saya sekolah, saya minta doa restu Beliau. Kemudian Beliau menawarkan untuk menjadi ajudan,” ungkap Listyo.

Listyo lantas menerima tawaran itu, kendati harus menjalani rangkaian tes. Tes pertama diikuti bersama tiga perwira menengah lain.

Dalam tes tersebut, Listyo bertemu Agus Suryonugroho yang merupakan kawan angkata. Agus sendiri menjabat sebagai Kepala Bidang Hukum Polda Kalimantan Timur.

Dalam seleksi pertama, nama Listyo tidak terdaftar. Baru dalam tes kedua, Listyo lolos dan berhasil menjadi ajudan Presiden Jokowi.

Dua tahun menyandang tugas sebagai ajudan Presiden, Listyo dipromosikan menjadi Kapolda Banten. Hubungan mereka tetap hangat, terbukti ketika Listyo membawa sejumlah ulama Banten bertemu Jokowi.

Jalan karir Listyo terus melesat, hingga menduduki Kepala Bareskrim menggantikan Idham Azis yang didapuk menjadi Kapolri.