Tak Berkategori

Listrik se Kaltim Padam, Apa Kata PLN UIW Kaltimra?

apahabar.com, BALIKPAPAN – Peristiwa padam listrik total seluruh wilayah di Kalimantan Timur menuai keluhan dari masyarakat….

Oleh Syarif
Petugas memperbaiki jaringan listrik. Foto-Ilustrasi/Antara

apahabar.com, BALIKPAPAN – Peristiwa padam listrik total seluruh wilayah di Kalimantan Timur menuai keluhan dari masyarakat. Bahkan hingga pukul 19.00 wita masih banyak daerah yang belum kembali normal.

PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Kaltimra pun angkat bicara. Dalam konferensi pers yang dilakukan melalui virtual zoom, dijelaskan bahwa penyebab padamnya listrik masih dalam penyelidikan.

Namun faktor utama ialah lepasnya interkoneksi antara Kaltim dan Kalsel terputus. Alhasil dari Tanah Grogot sampai Sangatta pun mengalami padam listrik.

Estimasi perbaikan dan pemulihan hingga kembali normal 100 persen memakan waktu hingga 8 jam.

GM PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) Kaltimra Saleh Siswanto, mengatakan untuk penyebab awal dari hasil investigasi sementara adalah lepasnya saluran udara tegangan tinggi (SUTT) di jalur Gardu Induk (GI) Tengkawang sampai Embalut.

"Sistem pembangkit di Kaltim lepas. Sehingga mengakibatkan interkoneksi antara Kaltim dan Kalsel juga lepas. Kita di sistem pembangkit di Kaltim shut down artinya lepas dari sistem," katanya dalam virtual zoom.

Ia menerangkan bahwa pembangkit di Kaltim terdiri dari beberapa tipe dan tersebar di beberapa lokasi. Dimana ada yang berbahan BBM diesel, gas, adapun yang menggunakan uap atau PLTU. Hanya dua jenis pembangkit yang mampu merespon cepat untuk operasi kembali kelistrikan di Kaltim yakni PLTU dan PLTG.

“Kapasitas kecil dari PLTD dan PLTG belum mampu melayani semua beban kelistrikan di Kaltim. Dari Grogot sampai Sangatta itu interkoneksi dengan Kalsel, bebannya mencapai hampir 525 megawatts.

"Sementara, untuk pembangkit fast respons (PLTD dan PLTG) hanya mampu 250 Megawatts. Sehingga, kita sangat menunggu penormalan PLTU kita untuk bisa menormalkam pembebanan di Kaltim," terangnya

Siswanto mengatakan untuk penormalan 100 persen dibutuhkan waktu 5 sampai 8 jam lantaran harus memanaskan kembali boiler sehingga bisa masuk interkoneksi dengan Kalsel.

"Kita masih menunggu kesiapan PLTU. Hingga pukul 16.00 tadi kita masih belum bisa normal 100 persen," tuturnya.

Ia menambahkan bahwa seandainya PLTU masih belum bisa masuk interkoneksi, maka pemadaman listrik di beberapa daerah masih terjadi.

“Kalau PLTU belum bisa segera masuk, nanti malam saat beban puncak jam 18 sampai 21 wita nanti, kita masih alami defisit sampai siapnya 3 PLTU di Kaltim. Seperti PLTU Teluk Balikpapan 2 kali 100 MW, PLTU Tanjung Batu, dan PLTU CFK di Embalut. Dan PLTU di Bontang 2 kali 100 MW kalau bisa masuk sistem, beban bisa kembali normal. Sehingga malam nanti tidak ada yang padam," tutupnya.