Liputan Khusus

LIPSUS: Ganjar-Mahfud Semakin Terpuruk

CALON presiden nomor urut 03, Ganjar Pranowo menolak kalah sebelum bertarung. Mantan Gubernur Jawa Tengah itu menepis sejumlah hasil survei yang menempatkan

Headline Ganjar-Mahfud Semakin Terpuruk. Ilustrasi: apahabar.com

CALONpresiden nomor urut 03, Ganjar Pranowo menolak kalah sebelum bertarung. Mantan Gubernur Jawa Tengah itu menepis sejumlah hasil survei yang menempatkan ia bersama Mahfud MD di urutan ketiga tertinggal dari Prabowo-Gibran dan Anies-Muhaimin.

Pasangan yang diusung PDIP, PPP, Partai Hanura, dan Partai Perindo semakin terpuruk dan diprakirakan perjuangannya akan terhenti sehingga capaian suaranya akan menjadi perebutan Anies-Muhaimin atau Prabowo-Gibran pada putaran kedua Pilpres 2024.

Menurut informasi yang dihimpun apahabar.com, capaian jeblok elektabilitas Ganjar-Mahfud juga terekam dalam survei internal yang dilakukan partai pengusung.

Baca Juga: Megawati Pede Ganjar-Mahfud Menang Satu Putaran di Pilpres 2024

Terlebih diperkuat dengan hasil survei LSI Denny JA medio 17-23 Desember 2023, Ganjar-Mahfud harus puas memeroleh 22,9 persen. Sedangkan Prabowo-Gibran mencatatkan namanya di puncak survei dengan perolehan 43,3 persen yang disusul Anies-Muhaimin sebesar 25,3 persen.

Hasil survei lainnya pun tampak serupa. Survei yang dirilis Centre for Strategic and International Studies (CSIS) medio 13-18 Desember 2023, Ganjar-Mahfud tak bernasib baik. Mereka mendapatkan 19,4 persen. Prabowo-Gibran masih merajai survei dengan capaian elektabilitas 43,7 persen dan Anies-Muhaimin mendapatkan 26,1 persen.

“Oh biasa saja, kita juga punya survei sendiri, beda (hasilnya) itu,” kata Ganjar kepada apahabar.com.

“Emang (survei internal) dirilis? Salah datamu,” sambung dia.

Infografis Ganjar-Mahfud Ranking Ketiga Survei Capres-cawapres. Ilustrasi: apahabar.com

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menyerahkan keputusan hasil Pilpres 2024 kepada rakyat. Terlebih di internal PDI Perjuangan gandrung dengung optimisme memenangkan pertarungan dalam satu putaran. Meskipun realitas politik memotret Ganjar-Mahfud terhenti di putaran pertama.

“Satu atau dua putaran itu rakyat yang menentukan, maka kami yang berkampanye itu dengan turun ke bawah, bahkan Pak Ganjar blusukan membela wong cilik,” kata Hasto.

Hasto bahkan menyebut Ganjar sempat tidur di rumah-rumah rakyat demi meyakinkan masyarakat dengan masa depan Indonesia yang digagas Ganjar-Mahfud. Sekaligus mengais hati rakyat dengan pendekatan humanis.

“Karena rakyat (punya) kedaulatan,” kata dia menegaskan.

Partai pengusung Ganjar-Mahfud, sambungnya, takkan memaksakan kehendak dan menghalalkan segala cara demi merebut kemenangan. Bahkan sampai menyalahgunakan instrumen kekuasaan dalam memetik kemenangan.

Baca Juga: Cak Imin Buka Suara soal Potensi AMIN gabung Ganjar di Putaran 2

Ia melempar tudingan sporadis dengan mengaku bahwa pasangan capres-cawapres yang diusungnya tak pernah melakukan intimidasi ke kepala desa, jurnalis, kelompok pro-demokrasi, hingga memberangus hak masyarakat dalam bersosial media.

“PDIP, PPP, Perindo, dan Hanura tidak pernah memaksakan, tetapi kami memiliki keyakinan bahwa rakyat dengan kekuatan kebenaran dengan moral force akhirnya akan memberikan kejutan pada Pemilu 2024 dengan memenangkan Pak Ganjar dan Prof Mahfud satu putaran,” ungkap dia.

“Itu menunjukkan ada pihak yang panik maka kemudian mencoba memaksakan,” sambung dia.

Untuk itu, Ganjar-Mahfud akan memenuhi kebutuhan rakyat untuk menyemai keadilan dan kesejahteraan yang menjadi barang mahal bagi rakyat.

“Kebutuhan rakyat tentang pentingnya keadilan termasuk dalam ekonomi pentingnya penciptaan lapangan kerja, 17 juta lapangan kerja, kemudian wirausaha kerakyatan termasuk KTP sakti ini yang akan mendorong daya elektoral Pak Ganjar-Prof Mahfud akan semakin besar meskipun tidak disuarakan karena unspoken voters tadi,” ungkap dia.

Hal senada juga didengungkan politikus PDI Perjuangan, Andreas Hugo Pareira. Ia meyakini perolehan capaian elektabilitas Ganjar-Mahfud akan terus mengalami kenaikan. Terlebih masih terdapat waktu yang memadai untuk menebus ketertinggalan.

“Yang pasti Ganjar-Mahfud, partai pengusung dan relawan kita fokus bekerja meyakinkan rakyat bahwa Indonesia ini perlu pemimpin yang kompeten, punya track record yang baik dalam perjalanan karier politiknya,” beber dia.

Baca Juga: Anies Gabung Ganjar di Putaran Kedua? Ini Jawaban Tom Lembong

Namun ia pun menuding bahwa sejumlah lembaga survei yang memposisikan Ganjar-Mahfud di urutan ketiga memiliki kepentingan politik.

“Itu hak dan urusan mereka, makanya di Tim pun PDI Perjuangan dan Ganjar-Mahfud pun kita lakukan survei untuk evaluasi,” ungkap Andreas.

Dalam rilis survei lainnya medio 29 November-4 Desember 2023, Ganjar-Mahfud juga berada di urutan bontot. Litbang Kompas mencatat Ganjar-Mahfud mendapatkan 15,3 persen. Sedangkan Prabowo-Gibran mengantongi 39,3 persen dan Anies-Muhaimin sebesar 16,7 persen.

Infografis Pertaruhan Nasib Ganjar-Mahfud. Ilustrasi: apahabar.com

Juru Bicara pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Edi Sutrisno menganggap hasil survei yang jeblok sebagai motivasi untuk membangkitkan gairah untuk menggapai kemenangan Pilpres 2024. 

Hasil survei, sambung dia, menjadi titik tolak mempererat soliditas partai pengusung dan relawan dalam memetakan strategi merebut kemenangan. Meskipun ranking ketiga yang terpaut jauh secara elektabilitas.

“Ini tidak hanya untuk teman-teman TPN (Tim Pemenangan Nasional) tapi untuk semua pendukung Ganjar, untuk lebih bekerja keras agar kemudian bisa menaikkan presentasinya,” kata Edi.

Ia menyadari hingga kini belum ada kandidat capres-cawapres yang mampu mencapai perolehan survei di atas 50 persen. Maka peluang kemenangan bagi Ganjar-Mahfud masih terbuka dan menanti harap mendapatkan hattrick di Pilpres 2024.

“Ini pasangan potensial masuk ke putaran ke dua,” ujarnya.

Baca Juga: TPN Pastikan Ganjar Tak Buka Data Rahasia Pertahanan Negara

Namun optimisme yang dipancarkan tim Ganjar-Mahfud berbenturan dengan realitas politik. Edi pun mengakui bahwa komunikasi politik dalam memetakan konfigurasi politik untuk lipatan pasca-putaran pertama tengah dilakukan dengan sejumlah partai.

“Kalau komunikasi politik di partai mana saja itu pasti membicarakan itu, karena dari analisis semua informasi yang ada itu kan potensi dua putaran memungkinkan,” jelasnya.

“Sehingga komunikasi politik akan dilakukan dengan siapa saja akan dilakukan,” sambung dia.

Capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo (kanan) menyampaikan pendapat saat adu gagasan dalam debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024) malam. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc

Tak hanya skenario Ganjar-Mahfud yang diproyeksikan akan tersingkir pada putaran pertama. Bahkan skenario jika Anies-Muhaimin yang justru terpuruk, pemetaan politik pun tengah diselaraskan dan disesuaikan dengan realitas politik. Begitu pun jika Prabowo-Gibran yang tersingkir, maka peluang jalinan komunikasi lanjutan menuju putaran kedua dipastikan akan terus terhubung lintas partai.

“Itu perlu kita bayangkan juga,” ujar dia.

Sementara Partai Demokrat yang mengusung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka meyakini akan memenangkan kontestasi satu putaran. Hal ini diklaim diperkuat dari sejumlah potret elektabilitas lembaga survei yang memposisikan Prabowo-Gibran di urutan pertama.

“Tentu dong, kalau membaca tren elektabilitasnya kami punya optimisme untuk satu putaran, itu sangat dimungkinkan,” kata Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani kepada apahabar.com.

Bahkan Partai Demokrat optimistis Prabowo-Gibran membutuhkan sentuhan terakhir untuk bisa mencapai perolehan suara 50 persen + 1 agar memenuhi prasyarat gelaran Pilpres satu putaran.

Baca Juga: Kritik Jokowi soal Serang Personal, Tim Ganjar: Justru Prabowo

“Survei kita pasangan Prabowo-Gibran itu terendah diangka 43 persen. Di sebagian lembaga survei itu sampai 46 atau 47 persen. Tren ini terpotret terus mengalami kenaikan,” kata Kamhar.

Di sisi lain, Kamhar menilai kemerosotan elektabilitas Ganjar-Mahfud dan kenaikan suara Anies-Muhaimin tak menggerus capaian Prabowo-Gibran. Maka ia tetap meyakini kemenangan mudah diraih.

Prabowo-Gibran pun diklaim takkan gentar jika arah politik memetakan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud bergabung menghadapi putaran kedua Pilpres 2024. Sembari partai pengusung dan relawan juga memperkuat posisi Prabowo-Gibran tak tergeser dari puncak survei capres-cawapres.

“Fokus saat ini adalah mengupayakan seluruh potensi dan sumber daya yang dimiliki untuk ikhtiar satu putaran,” ujarnya.

Ia menjelaskan para kandidat telah menggenapkan poros koalisi masing-masing yang telah didaftarkan ke KPU. Namun tatkala putaran pertama usai digelar, peta politik akan berubah dan berjalan lebih dinamis.

“Secara de jure dan de facto sudah jelas pembagiannya. Koalisi yang terbangun dalam kerangka kontestasi Pilpres, sampai pemilu polarisasi ya seperti itu,” kata dia.

“Beda halnya kalau terjadi skenario dua putaran pasti ada ganti koalisi, tapi itu kan nanti,” lanjutnya.

Infografis Arah Politik Ganjar-Mahfud. Ilustrasi: apahabar.com

Respons serupa juga ditunjukkan calon wakil presiden nomor urut 01, Muhaimin Iskandar. Ia membuka peluang untuk merajut koalisi dengan Ganjar-Mahfud pada putaran kedua Pilpres 2024.

Terlebih ia tak sungkan dan memiliki kedekatan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. 

“Bu Mega seperti orang tua sendiri, saya mendapatkan banyak masukkan, kritikan, bahkan dimarahi itu biasa sama Bu Mega. Tentu ini menjadikan PDIP partner yang baik dan keluarga perjuangan bersama untuk demokrasi,” kata Imin.

Baca Juga: Cak Imin Tutup Rapat Plt Ketua PKB Kalsel

Namun ia enggan terburu-buru memetakan dan mengumbar rencana kerja sama politik dengan Ganjar-Mahfud, sebab perjuangan belum berakhir. 

Maka ia memastikan bahwa jalinan koalisi pasca-putaran pertama akan mudah dirajut dengan Ganjar-Mahfud lantaran variabel politiknya lebih memungkinkan dibandingkan kembali berlabuh dengan Prabowo Subianto.

Begitu pun dengan sikap Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang mendukung Anies-Muhaimin. Bagi PKS, pihaknya akan terus berjuang hingga titik penghabisan. Bahkan ia mengakui seluruh kandidat akan berjuang semaksimal mungkin.

Ia mengakui bahwa jalinan komunikasi politik akan terus digencarkan seiring dengan potensi putaran kedua yang akan mengubah haluan koalisi partai.

“Semua masih berjuang. Mas Ganjar dan Pak Mahfud luar biasa bekerja keras, biarkan semua bekerja keras,” kata Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera kepada apahabar.com.

“Komunikasi tentu dilakukan,” kata dia menegaskan.

Lebih lanjut, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komaruddin menilai bahwa Ganjar-Mahfud secara realistis akan mengalirkan dukungannya ke Anies-Muhaimin jika tak lolos putaran kedua.

Suasana debat ketiga Capres di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). Foto: apahabar/Bambang S

Sebab residu konflik antara Jokowi dengan PDI Perjuangan akan menjadi instrumen pertimbangan koalisi pasca-putaran pertama sulit terbentuk.

“Putaran kedua tentu Prabowo-Gibran yang akan lolos. Lalu Anies-Muhaimin juga. Lalu ke mana Ganjar-Mahfud masuknya? Tentu kalau kita lihat konstruksi politiknya saat ini Jokowi yang sedang tidak baik-baik saja dengan PDIP, dengan Ganjar-Mahfud maka Ganjar-Mahfud bisa jadi ke AMIN,” kata Ujang kepada apahabar.com.

Namun ia mengungkapkan lipatan pada putaran kedua tak sepenuhnya efektif untuk mengerek elektoral. Sebab kesepakatan politik hanya berada di tataran elite politik, tak sampai mendapatkan suara bulat dari para pendukung. Bahkan dimungkinkan para pendukung Ganjar-Mahfud juga mengalirkan dukungan kepada Prabowo-Gibran.

“Itu elitenya, partainya. Tapi pendukungnya bisa jadi mendukung Prabowo-Gibran,” ujar dia yang juga pengajar di Universitas Al Azhar Indonesia.

Dalam kalkulasi politik lainnya, Ganjar-Mahfud juga bisa secara pragmatis mengalihkan dukungan kepada Prabowo-Gibran pada putaran kedua. Sebab, kata dia, tinjauan psikologi politik gerbong dukungan pada putaran kedua akan jatuh pada kelompok yang berpeluang menang lebih besar.

“Kalau Prabowo-Gibran menang tinggi dibandingkan AMIN, bisa jadi Ganjar-Mahfud mendukung dia,” ungkap dia.

PROPAGANDA BANSOS DAN JOKOWI EFFECT

Petugas Pos Indonesia menyalurkan bantuan kepada warga penerima Bansos Sembako dan PKH Foto: Pos Indonesia

CALON Presiden nomor urut 03, Ganjar Pranowo membantah seluruh tudingan yang dialamatkan kepada dirinya yang dicap akan menghentikan bantuan sosial (bansos) dan bantuan langsung tunai (BLT). Sebab propaganda tersebut men-downgrade elektabilitas Ganjar-Mahfud.

“Kalau terjadi cerita kalau Ganjar-Mahfud menang bansos tidak ada lagi. BLT nggak ada lagi. Percaya? Percaya? Berarti yang ngomong bohong dong,” kata Ganjar.

“Halo yang ngomong, kalian dikatakan masyarakat bohong. Dalam politik edukasi lah dengan baik, jangan mengajarkan kebohongan,” sambung dia.

Baca Juga: Tok! Penyaluran Bansos Beras Resmi Diperpanjang hingga Juni 2024

Ganjar menjelaskan bahwa dirinya mengurai permasalahan distribusi BLT dan bansos yang tak tepat sasaran. Tujuan untuk menyemai kemakmuran bagi masyarakat, sebab hal tersebut takkan tercapai jika pengaturan dilakukan tak melalui manajemen yang memadai.

Terutama jika BLT dan bansos justru tak menyasar masyarakat yang membutuhkan, sehingga negara terbilang sia-sia menyalurkan bansos dan BLT yang tak memecah kebuntuan kondisi pra-sejahtera masyarakat.

“Itulah kenapa kami mencoba ulak ulik ulak ulik ini bisa terjadi, karena datanya tidak valid,” kata Ganjar.

Baca Juga: Respons Gibran Bansos Ditunda di Tahun Politik: Keputusan Bukan di Saya

Mantan Gubernur Jawa Tengah ini juga menerangkan bahwa pihaknya akan melakukan pembenahan agar proses penyaluran BLT dan bansos akan lebih tepat sasaran agar menjadi solusi dalam mengentaskan kemiskinan masyarakat.

Ganjar saat bertemu dengan pedagang cabai di Pasar Kota Wonogiri. Foto: Humas PDIP Wonogiri

“Kami bertemu masyarakat ‘Pak Ganjar mengapa bantuan BLT-nya tidak merata. Di sini ada yang menerima BLT? Kalau tidak ada yang ngacung berarti makmur semua’,” ujar dia.

Namun Juru Bicara pasangan Ganjar-Mahfud, Edi Sutrisno pun menepis bahwa tren penurunan elektabilitas akibat propaganda BLT dan bansos.

Terlebih bantuan yang menopang kesejahteraan rakyat justru menjadi bahan politisasi demi angka-angka elektabilitas. Akan tetapi ia tak sepakat jika bansos dan BLT menjadi alat politisasi demi men-downgrade rival politik.

“BLT itu hak rakyat. Kita tidak mau itu dipolitisasi. Karena itu perintah undang-undang ya harus dilakukan. Janganlah ditunggangi karena itu terlalu sayang untuk tanggung jawab negara harus ditunggangi dengan politisasi seperti itu,” jelas Edi.

Baca Juga: Zulhas Bantah Tudingan Bansos dan BLT Jadi Alat Kampanye

Ia juga tak mengakui Jokowi Effect signifikan memengaruhi elektabilitas Ganjar. Sebab perolehan suara Prabowo-Gibran pun tak mengantongi tren yang jauh drastis akibat endorsement Jokowi.

“Jadi saya kira tidak seperti itru, publik saat ini pemahamannya terkait dengan kandidat capres-cawapres. Mungkin waktu itu Jokowi penting ketika head to head dengan Prabowo. Saat ini Prabowo head to head dengan Ganjar. Saya kira Ganjar lah yang lebih Jokowi sebenarnya,” kata dia.

“Ganjar lah yang lebih memungkinkan meneruskan program Jokowi, bukan Prabowo. Jadi kalau dibilang bahwa Prabowo adalah the next Jokowi saya rasa tidak, harusnya Pak Ganjar dong regenerasi ya,” pungkasnya. ***

Reporter: Citra Dara Trisna, Dian Finka, Hanaa Septiana

Redaktur: Safarian Shah Zulkarnaen