Penerbangan Umrah

Lion Air Hidupkan Kembali Sektor Umrah dari Balikpapan menuju Arab Saudi

Lion Air memulai penerbangan umrah program 9 hari, berlaku 28 Januari 2023 dari Balikpapan dengan tujuan Madinah dan Jeddah.

Ilustrasi: Maskapai Lion Air. Foto: ANTARA

apahabar.com, JAKARTA - Lion Air memulai penerbangan umrah program 9 (sembilan) hari, berlaku 28 Januari 2023 dari Balikpapan dengan tujuan Madinah dan Jeddah.

Hal itu sebagai upaya mendukung ekosistem penyelenggaraan umrah dari Pulau Kalimantan terutama untuk wilayah Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Tengah.

Dengan demikian masyarakat yang berasal dari Kota Balikpapan, Kota Bontang, Kabupaten Berau, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Timur, Kota Samarinda, Tanjung Selor, Malinau, Tarakan, Palangkaraya serta wilayah lain semakin dimudahkan perjalanannya menuju tanah suci.

Kemudahan penerbangan umrah rute Balikpapan – Madinah dan Jeddah – Madinah tersedia 2 (dua) kali layanan makanan dan minuman (inflight meals) serta prioritas awak kabin yang berasal dari daerah asal untuk mempermudah proses komunikasi.

Baca Juga: URGEN! Jemaah Umrah Kalsel-Tim yang Terlantar Kesulitan Makanan

Penerbangan umrah dilaksanakan mengikuti permintaan pasar yang dikembangkan secara bertahap. Upaya ini sebagai bagian kesungguhan maskapai kebanggan tanah air untuk menghidupkan kembali sektor umrah dan mempermudah lebih banyak jemaah menuju Arab Saudi dari Indonesia.

Saat ini, tingkat peminatan umrah dari masyarakat Indonesia menunjukkan peningkatan positif. Terbukti, data Ihram Republika dan Saudi Gazette menyebutkan 880.929 jemaah telah menggunakan jasa transportasi udara (penerbangan).

Sementara itu, pada awal musim umrah pada 1 Muharram 1444 Hijriyah (30 Juli - 4 Oktober 2022), tercatat 1.267.490 jemaah dari berbagai negara. Periode tersebut, jemaah asal Indonesia 317.200, Pakistan dengan 195.224, India berada urutan ketiga yaitu 133.517 dan 86.803 jamaah dari Irak.

Untuk itu, setiap jemaah yang hendak melakukan perjalanan umrah agar mempersiapkan dokumen perjalanan mengikuti persyaratan yang berlaku. Jemaah perlu memahami ketentuan membawa barang bawaan dan bagasi tetap sesuai ketentuan yang berlaku.

Baca Juga: Jadi Pusat Bisnis, Wuling Luncurkan Pikap Formo Max di Balikpapan

"Dalam kaitan perjalanan udara sesuai aspek keselamatan, diimbau seluruh jemaah agar tidak membawa barang berbahaya (dangerous goods) ke pesawat," tulis keterangan resmi Lion Air yang diterima apahabar.com, Sabtu (28/1)

Selain itu, jemaah diminta tidak menerima titipan barang dalam bentuk apapun dari orang lain ke dalam pesawat,

"Khusus penggunaan barang elektronik seperti telepon genggam (handphone), powerbank (perangkat daya bateri), laptop mengikuti peraturan penerbangan," tulis Lion Air. Sementara barang-barang yang boleh dibawa ke dalam kabin tidak diperbolehkan untuk digunakan selama penerbangan.

Baca Juga: Perkiraan Kapasitas Jemaah di Lokasi Haul Ke-18 Guru Sekumpul

Jemaah juga perlu memastikan kesehatan pribadi, perlengkapan dan peralatan kesehatan sesuai anjuran tim medis sebelum berangkat. 

Secara spesifik, layanan umrah mengupayakan tingkat kinerja ketepatan waktu (on time performance/ OTP) lebih dari 93%. Keseriusan ini seiring bentuk memberikan layanan terbaik kepada jemaah umrah.