Candi Borobudur

Lights Of Peace Borobudur, Penyalaan Lilin Wujud Bakti untuk Sang Buddha

Ribuan lampion menerangi langit Borobudur pada acara Maha Sanghadana dan Lights of Peace Candle Light

Lampion di Candi Borobudur (Apahabar.com/Arimbihp)

Apahabar.com, MAGELANG - Ribuan lampion menerangi langit Borobudur pada acara Maha Sanghadana dan Lights of Peace Candle Light

Candle Light  dan Penerbangan Lampion adalah bagian dari program Pabbajja Samanera Sementara MBMI.

Penyalaan lilin pada Candle Light, Sabtu (23/12) adalah  wujud bakti dan hormat para umat kepada Sang Buddha.

"Ini juga sebagai lambang penerangan dengan segala ketulusan hati, penuh hormat dan bakti," kata Pelaksana Harian DPP Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia WALUBI Eric Fernardo, Sabtu (23/12).

Simbol penerangan misalnya ketika penyalaan lampion beranting.

"Contohnya ketika satu orang menyalakan sebatang lilin, lalu ada banyak orang mengikuti dan langit malam menjadi terang dari pendar cahayanya," jelasnya.

Candle Light diawali dengan proses meditasi di Candi Borobudur.

Menurut Erik, meditasi tersebut adalah bentuk latihan untuk memusatkan dan menjernihkan pikiran.

Adapun meditasi dimaknai sebagai praktik yang melibatkan pelepasan pikiran dari semua hal yang menarik dan membebani.

"Melepas segala beban dan kecemasan dalam hidup kita sehari-hari," kata dia.

Seorang peserta, Denis (35) menuturkan,  candle light membuatnya merasa senang dan takjub pada pemandangan malam itu.

"Ini juga bisa jadi ajang untuk mengenalkan nuansa Borobudur pada versi malam hari dengan agung dan khusuk," tuturnya.

Dengan demikian, ujarnya menambahkan, akan semakin banyak pengunjung yang tertarik untuk singgah ke Candi Borobudur.

"Jadi, Borobudur bukan hanya batu megah yang dijajar dan bernilai sejarah, namun ada pesan damai yang bisa dirasakan pada saat candle light ini dinyalakan," pungkasnya.