Pemicu Serangan Jantung

Lifestyle, Salah Satu Pemicu Serangan Jantung pada Anak Muda

Serangan Jantung tidak hanya terjadi pada orang lanjut usia, namun dapat terjadi oleh anak muda bahkan di masa-masa produktifnya.

Lifestyle menjadi salah satu faktor munculnya penyakit jantung.

apahabar.com, JAKARTA -Serangan Jantung tidak hanya terjadi pada orang lanjut usia, namun dapat terjadi oleh anak muda bahkan di masa-masa produktifnya.

Anak muda yang terkena serangan jantung dapat disebabkan oleh beberapa faktor, namun salah satu faktor terdekatnya adalah gaya hidup atau lifestyle.

Menurut data dari Heart Disease and Stroke Statics, sejak tahun 2010 hingga kini kematian yang disebabkan dari serangan jantung dialami pada usia di bawah 70 tahun.

“Salah satu isu yang menjadi penyebab serangan jantung semakin mudah adalah aktivitas fisik yang semakin berkurang serta lifestyle,” ucap Dr Sally Aman Nasution dalam diskusi "Mengenali Risiko Serangan Jantung Pada Usia Muda" yang diadakan secara daring pada Selasa (28/11).

Kebiasaan berada di depan laptop terlalu lama tanpa adanya aktvitas fisik yang lain seperti olahraga dapat menjadi pemicu, karena tubuh memerlukan aktivitas fisik yang sehat.

Baca Juga: Jantung masih Jadi Penyebab Kematian Tertinggi, YJI Ajak Publik 'Menari'

Faktor lain pemicu munculnya penyakit ini adalah obesitas. Obesitas tidak hanya terjadi pada orang dewasa namun bisa terjadi pada anak-anak hingga remaja.

“Ini menjadi bakat atau bibit nantinya seseorang itu akan terkena penyakit jantung. Penyakit obesitas juga menjadi bakat terjadinya hipertensi, diabetes,” kata Dr Sally.

Merokok menjadi faktor kuat terjadinya serangan jantung. Kebiasaan merokok berisiko terjadinya Penyakit Jantung Coroner (PJK) pada usia di bawah 45 tahun.

Peluang orang merokok terkena PJK lebih besar 2,5 kali dibandingkan orang yang tidak memiliki kebiasaan merokok

Perlu diketahui fakyor risiko terjadinya PJK ada yang dapat diubah dan ada yang tidak dapat diubah. Risiko yang tidak dapat diubah adalah umur, jenis kelamin, dan keturunan atau ras.

Kedua adalah risiko yang dapat diubah, seperti merokok, dislipidemia, hipertensi, diabetes melitus, kurang aktivitas fisik, obesitas, diet yang tidak sehat, stres, hingga konsumsi alkohol berlebih.

Setiap orang perlu memahami tanda-tanda peringatan serangan jantung untuk bisa mendapatkan pertolongan sesegera mungkin.

Beberapa tandanya adalah nyeri atau rasa tidak nyaman di dada, sakit kepala ringan diikuti mual atau muntah, nyeri atau rasa tidak nyaman di rahang leher, punggung, lengan atau pundak, dan sesak nafas.