Tak Berkategori

Libur Tahun Baru, Basarnas Banjarmasin Waspadai Kawasan Pesisir

apahabar.com, BANJARMASIN – Meskipun operasi SAR masih nihil atau zero accident, Badan Pencarian dan Penyelamatan Nasional (Basarnas)…

ilustrasi gelombang tinggi. Foto-net

apahabar.com, BANJARMASIN - Meskipunoperasi SAR masih nihil atau zero accident, Badan Pencarian dan Penyelamatan Nasional (Basarnas) kota Banjarmasin tetap memberikan atensi lebih terhadap wisata pantai dan kawasan pesisir di Wilayah Kalsel-Teng. Mengingat cuaca dan gelombang laut yang relatif tinggi.

“Alhamdulillah, sampai dengan saat ini operasi nihil atau zero accident, tapi kita tetap waspada. Khususnya daerah pantai dan objek vital,” ucap Kepala Badan Pencarian dan Penyelamatan Nasional (Basarnas) Banjarmasin, Mujiono kepada apahabar.com, Selasa (1/1.

Sejauh ini, Basarnas telah memonitor di posko sekitar kawasan pantai. Mengingat, menurut Mujiono, hingga Senin (31/12) malam, ombak masih relatif tinggi diiringi dengan angin kencang.

Baca Juga: Tahun Baru Harapan Baru! Berikut Foto dan Video Kemeriahannya di Banjarmasin

Mujiono memberikan penanganan khusus untuk operasi SAR di kawasan pantai. Karena menurutnya, tahun -tahun sebelumnya, kunjungan wisatawan di kawasan pantai relatif meningkat dibanding hari biasa.

Untuk itu, Basarnas menerjunkan 52 orang tim rescue dan 32 Anak Buah Kapal (ABK). Tim tersebut diturunkan pada beberapa titik pantai, seperti pantai Batakan, Takisung, dan Pasar Terapung Siring Piere Tendean.

Dia mengungkapkan, upaya penyelamatan di daerah pantai yang dilakukan oleh Basarnas Banjarmasin sampai dengan hari kelima tahun baru. Sedangkan kawasan objek vital seperti pelabuhan dan bandara, Basarnas Banjarmasin memberikan waktu hingga hari ketujuh tahun baru.

“Untuk kawasan objek vital akan kita per-panjang, jumlah waktunya sampai dengan 14 hari dari tanggal 20 Desember 2018 kemarin,” ujarnya.

Mujiono menegaskan bahwa pihaknya telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait cuaca dan ombak di kawasan pantai. Dalam MoU tersebut, BMKG memerintahkan agar aktivitas di air seperti berenang tidak lebih dari 30 meter dari pesisir pantai.

“Apabila ombak sekitar 2 meter lebih, maka itu tidak diperbolehkan. Harus di pinggir pantai saja,” jelasnya.

Dia mengungkapkan bahwa sejauh ini kawasan pantai yang sangat berbahaya yaitu pantai Batakan, karena bersentuhan langsung dengan selat Makasar.

“Itu mungkin kawasan yang kita nilai rawan,” pangkas-nya.

Baca Juga: Pergantian Tahun, Bundaran Banjarbaru Sepi Kembang Api

Reporter : Muhammad Robby
Editor : Muhammad Bulkini