Sindikat Narkoba Internasional

Lewat Mertua Fredy Miming Banjarmasin Menjelma Raja Narkoba

Mertua Fredy Pratama alias Miming (38) bukanlah sosok sembarangan. Berkat jejaring sang mertua Fredy menjelma sebagai raja narkoba. Bahkan memasok jenis narkoba

Fredy Pratama raja narkoba Indochina asal Banjarmasin diduga mendapat pasokan dari sang ayah mertua. Foto via Detik

apahabar.com, JAKARTA - Mertua Fredy Pratama alias Miming (38) bukanlah sosok sembarangan. Berkat jejaring sang mertua Fredy menjelma sebagai raja narkoba. Bahkan memasok jenis narkotika yang telah lama hilang.

Fredy Miming terus diburu. Bahkan oleh kepolisian empat negara sekaligus.  Perannya sebagai mastermind sindikat narkoba international Indochina terkuak interpol, baru-baru tadi.  

Baca Juga: DPR Tuding Fredy Miming jadi ATM Berjalan Aparat!

Teranyar, Mabes Polri membeber fakta baru. Fredy terindikasi mendapat pasokan barang haram dari kawasan Segitiga Emas, Myanmar, Laos, dan Thailand.

Lantas darimana Miming mendapat akses ke kawasan berjuluk The Golden Triangle atau Surganya Bandar Narkotika Asia Tenggara itu? Siapa lagi kalau bukan lewat sang mertua. 

“Iya, mertuanya Fredy kan kartel di sana (Segitiga Emas),” ujar Direktur Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Pol Mukti Juharsa, dikonfirmasi apahabar.com, Minggu (17/9).

Baca Juga: Polri Duga Raja Narkoba Fredy Miming Lakukan Operasi Plastik

Kata dia, Fredy menikahi perempuan asal Thailand. Mertuanya sendiri di Thailand bekerja sebagai kartel narkoba. “Karena istri Fredy Miming adalah orang Thailand dan mertuanya diduga adalah kartel narkotika di daerah Thailand,” ujar dia.

Fredy Pratama Miming menjadi orang yang paling dicari Bareskrim Polri usai terindikasi menjalankan jaringan internasional peredaran narkoba di kawasan Indochina.

Bahkan, kata Mukti, Miming menjadi pemasok tunggal Pil Yaba ke Indonesia. Sejauh ini tak ada lagi pemasok yang menyalurkan pil tersebut ke Indonesia selain Fredy.

Baca Juga: Raja Narkoba Internasional Fredy Miming Kabur ke Kamboja!

“Iya betul Pil Yaba. Pil Yaba golongan satu. Iya betul satu-satunya kalau dari Thailand,” lanjutnya.

Pil Yaba kali pertama muncul di Bangladesh, 2002 silam. Sementara di Malaysia, Yaba dikenal dengan nama Pil Kuda. Narkoba satu ini mengkombinasikan metamfetamin dan kafein.

Adapun penyelundupan Pil Yaba di Indonesia melalui Tiongkok menuju Kuala Lumpur. Lalu ke Johor dan mendarat di Aceh sebelum dikirim ke Jakarta melalui jalur darat.

Baca Juga: Jaringan Raja Narkoba Fredy Miming Punya 515 Rekening Bank

“Jalurnya (peredaran Pil Yaba) sama kayak (edarkan) sabu,” pungkasnya.

Sebelumnya, Miming diduga mengontrol pasar gelap narkoba sejak 2009 setelah memutuskan hengkang dari Banjarmasin ke Thailand pada 2014. 

Dari Thailand, pria bertato salib itu terus tidak tertangka dan mengendalikan peredaran sabu kawasan Indochina, mencakup Indonesia-Malaysia.

Baca Juga: Sosok Pasutri Pelayan Raja Narkoba Fredy Banjarmasin

Perannya saja baru terungkap setelah polisi menemukan ciri identik pada jaringan Miming. Mulai dari penggunaan kemasan teh China hingga kode rahasia seperti The Secret, Casanova hingga Mojopahit. Termasuk penggunaan saluran komunikasi via BBM.

Fredy Pratama atau Miming masih dinyatakan buron lantaran terjerat kasus sindikat narkoba internasional. Foto: Dok apahabar.com

"Jaringannya rapi dan terstruktur," jelas Kabareskrim Komjen Pol Wahyu Widada di Mabes Polri saat konferensi pers. 

Menggunakan operasi bersandi 'Escobar', polisi kemudian memastikan sebanyak 884 tersangka dari sebanyak 408 laporan polisi semuanya berkelindan dengan Miming. Dari selebgram Adelia, sampai seorang perwira muda AKP Andri Gustami.  

Baca Juga: DPR Segera Panggil Kapolri Terkait Isu Sindikat Raja Narkoba Fredy

Tiga tahun terakhir, kelompok pimpinan Miming telah menyuplai total 10,2 ton sabu mematikan ke Indonesia. Jumlah tersebut dengan estimasi 100-500 kilo sabu dan esktasi per bulannya.

Dari transaksi gelap itu, Miming tercatat memiliki aset mencapai Rp10,5 triliun. Di antaranya bangunan tiga tingkat mencakup cafe resto dan hotel di Banjarmasin. Serta sebuah hotel di Muara Teweh, Kalimantan Tengah, tempat di mana ibunda Miming berasal.

Miming diduga telah keluar dari tempat persembunyiannya di Thailand dan selalu lolos dari deteksi aparat karena telah melakukan operasi plastik.