News

Legislator: Masyarakat Desa di Kalsel Tak Masalahkan Harga Minyak Goreng

apahabar.com, BANJARMASIN – Masyarakat pedesaan di Kalimantan Selatan rupanya tidak terlalu menyoal harga minyak goreng (migor)…

Masyarakat di pedesaan disebut tak terlalu menyoal harga minyak goreng kemasan. Foto ilustrasi: Ist

apahabar.com, BANJARMASIN – Masyarakat pedesaan di Kalimantan Selatan rupanya tidak terlalu menyoal harga minyak goreng (migor) kemasan. Hal itu diungkapkan Anggota DPRD Kalimantan Selatan Hj Syarifah Rugayah.

“Kita tidak terlalu mendalami juga, mengapa warga desa, terutama yang merupakan konstituen saya tak terlalu mempermasalahkan migor kemasan. Tapi yang jelas tidak ada keluhan warga terkait migor kemasan tersebut,” katanya dilaporkan Selasa (1/3) dikutip apahabar.com dari Antara.

“Apakah mungkin untuk memasak sesuatu yang semestinya mereka goreng tidak mereka lakukan, tapi menggunakan alternatif lain,” ujarnya.

Sebagai contoh, lanjut srikandi Partai Golkar ini, untuk memasak ikan tidak mesti harus menggoreng, tetapi alternatifnya bisa dengan membakar, mentim dan bikin pepesan (dipais=bahasa Banjar), tanpa menggunakan migor.

“Mungkin tanpa menggoreng untuk memasak sesuatu sehingga tingkat kesehatan warga desa relatif terjaga karena tidak mengonsumsi makanan dengan kadar minyak goreng yang cukup tinggi,” lanjutnya.

Perempuan yang juga Ketua Himpunan Swasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Kalsel itu juga mengaku heran. Selain harga mahal, migor kemasan satu liter khususnya sulit dicari di pasaran.

Menurutnya, keluhan mahalnya harga dan kelangkaan migor kemasan satu liter banyak dari warga perkotaan. Terlebih bagi mereka yang tak bisa mengonsumsi dengan cara lain. Kecuali harus digoreng.

“Namun kita berharap pasaran dan harga migor, terutama untuk kemasan satu liter bisa segera normal kembali,” pungkas Syarifah.