Refleksi Akhir Tahun

Legislator Kalteng Tegaskan Posisi Indonesia di Tengah Ancaman Resesi

Tahun 2022 yang dinamis dan sarat ujian akan segera berakhir. Dalam hitungan hari, dunia akan menyongsong tahun 2023 yang masih menghadi

Anggota Komisi VII Mukhtaruddin. Foto: Dok.pribadi

apahabar.com, JAKARTA - 2022 yang dinamis dan sarat ujian akan segera berakhir. Dalam hitungan hari, dunia akan menyongsong 2023 yang masih menghadirkan ragam tantangan riil.

Namun, optimisme harus tetap bertumbuh. Sebab pengalaman mengajarkan bahwa akan selalu ada peluang dan harapan pada situasi paling sulit sekalipun.

Hal itu disampaikan anggota Komisi VII DPR RI Mukhtarudin menanggapi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita yang menyebut sektor industri manufaktur masih dihadapkan sejumlah tantangan saat ini.

Menurut Mukhtarudin, berkat optimisme yang selalu terjaga maka tak heran kebijakan populis yang dirancang pemerintah, kebijakan fiskal yang prudent dan produktif konsumsi dalam negeri sangat berdampak positif pada peningkatan permintaan domestik dan laju inflasi yang moderat.

"Dengan kuatnya konsumsi dalam negeri 2022 itulah yang menjadi motor pertumbuhan dan pemulihan perekonomian kita," ujar Mukhtarudin kepada apahabar.com, Selasa, (27/12).

Anggota Banggar DPR RI itu mengatakan mempercepat transformasi struktural menjadi penting dilakukan. Mengingat transformasi struktural erat kaitannya dengan perubahan struktur ekonomi negara dari berbasis agraris menjadi industri.

"Dan menjadi berbasis sektor jasa," papar legislator asal Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah ini. 

Jika regulasi, kualitas institusi rendah, infrastruktur yang kurang memadai, kebijakan fiskal, serta Sumber Daya Manusia (SDM) yang belum kompetitif, kata dia, maka akan menjadi persoalan-persoalan yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Untuk itu, politikus Golkar tersebut berharap transformasi struktural menjadi kunci utama. Agar, dapat terus mendorong pertumbuhan ekonomi negara yang pada akhirnya mengubah status ekonomi dari negara berkembang menjadi maju.

"Untuk memaksimalkan potensi ekonomi pada sektor-sektor prioritas, maka kebijakan pemerintah mendatang mestinya diarahkan pada peningkatan produktivitas dan daya saing manufaktur ekspor, serta penguatan industri hulu yang strategis," imbuh Mukhtarudin.

Salah satu kebijakan lain yang dianggap dapat mendorong percepatan transformasi struktural adalah dengan pemberian insentif pajak guna mendorong pengembangan vokasi di Indonesia. "Agar negara dapat terus mencetak SDM dengan daya saing yang kompetitif," jelasnya.

Kondisi perekonomian 2022, menurutnya relatif baik karena ada faktor surplus transaksi berjalan dan faktor neraca perdagangan yang per Oktober 2022 mencatat surplus 5,67 miliar dolar AS.

Pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2022 memang tampak impresif; mencapai 5,01 persen per kuartal I, naik menjadi 5,44 persen per kuartal II, dan kembali meningkat 5,72 persen per kuartal III.

Kendati kuartal IV diproyeksikan mengalami moderasi atau pelambatan, namun secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi pada 2022 amat prospektif dan mengisyaratkan optimisme.

Selain itu, kepemimpinan Indonesia berhasil membangun komitmen global terhadap sejumlah isu strategis. Paling utama adalah mencari rumusan penyelesaian ketegangan geo-politik dan konflik global dengan mengedepankan dialog, diplomasi, dan cara-cara damai.

G20 juga sepakat menanggulangi krisis pangan. Serta, membantu negara-negara miskin yang rentan menghadapi krisis. Kesepakatan diwujudkan melalui program resilience and sustainability trust bernilai 81,6 miliar dolar AS yang dikoordinasikan oleh IMF.

"Forum G20 di Bali, lahir pula kesepakatan berupa upaya pemulihan kesehatan global melalui pengumpulan dana 1,5 miliar dolar AS untuk penanganan pandemi," paparnya menyinggung G20.

Kesepakatan lain yang juga sangat penting dan strategis adalah langkah bersama menanggulangi aneka persoalan akibat perubahan iklim dan masalah lingkungan hidup. Pada aspek mekanisme transisi energi, Indonesia memperoleh komitmen senilai 20 miliar dolar AS.

Dari perspektif ekonomi domestik, gelaran G20 juga memberi kontribusi signifikan terhadap PDB yang nilainya Rp7,4 triliun. Forum itu, kata Mukhtar, juga mendorong konsumsi domestik sampai Rp1,7 triliun, dan menyerap puluhan ribu tenaga kerja karena terbukanya ratusan lapangan pekerjaan baru. "Serta mendorong investasi untuk UMKM," jelasnya. 

Mukhtarudin mengatakan pertumbuhan ekonomi dunia pada 2023 diproyeksikan maksimal 2,7 persen, lebih rendah dari 2022 yang mencapai 3,2 persen.

"Tentu saja pencapaian Indonesia sepanjang 2022 patut disyukuri oleh semua elemen masyarakat. Sikap bersyukur itu setidaknya sudah tercermin pada tingginya tingkat kepuasan masyarakat atas kerja pemerintah," ungkap Mukhtarudin.

Kendati demikian, agar pertumbuhan ekonomi yang impresif itu tetap terjaga, Mukhtarudin mendorong segenap elemen masyarakat selalu menjaga kondusifitas dalam kehidupan berbangsa-bernegara.

"Kondisi perekonomian yang relatif stabil pada 2022 menjadi modal penting untuk menyongsong tahun 2023 yang sarat tantangan itu," pungkas Mukhtarudin.

Mempercepat Transformasi Struktural

Diketahui tantangan yang disebutkan Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita yakni pertama masalah sumber daya manusia atau SDM yang belum kompeten. Padahal setiap tahun Indonesia membutuhkan setidaknya 600 ribu tenaga kerja baru untuk industri sektor manufaktur termasuk di dalamnya untuk hilirisasi.

Tantangan kedua, Indonesia juga masih menghadapi tantangan soal perluasan kerja sama internasional untuk membuka pasar ekspor baru.

Namun saat ini, Agus Gumiwang mengatakan Indonesia sedang membidik dua target besar yaitu Eropa dan Afrika. Dia mengatakan Eropa akan lebih mudah menjadi tujuan pengiriman barang Indonesia karena termasuk pasar yang besar.

"Sedangkan Afrika, termasuk negara-negara non traditional marketing yang harus digali," kata Agus.

Kemudian tantangan ketiga, yakni mengenai insentif. “Insentif harus investor friendly dan harus market friendly. Kita masih perlu benchmarking dari negara-negara lain, khususnya negara kompetitor,” kata Agus.

Selanjutnya tantangan keempat. Yakni tantangan yang berasal dari international trade dan diplomasi. Agus Gumiwang memberi contoh ihwal perkara nikel yang kalah dalam gugatan World Trade Organization atau WTO. Namun, dia menegaskan bahwa pemerintah mengajukan banding dan hilirisasi nikel tidak akan berhenti.

“Kita akan tetap jalan sebagai negara berdaulat,” ucap Agus Gumiwang.

Menperin mengatakan bahwa saat ini Kementerian Perindustrian sedang fokus pada tiga sektor hilirisasi industri manufaktur. Ketiga fokus tersebut, yakni sektor agro industri, sektor bahan tambang dan mineral, serta sektor yang berbasis migas dan batu bara.

Agus pun menyebut kontribusi sektor industri manufaktur terhadap PDB nasional terus meningkat. Nilai ekspor manufaktur tercatat mencapai 70,81 persen dari nilai ekspor nasional secara keseluruhan.

Agus juga menegaskan transformasi struktural menjadi penting terus dilakukan di tahun 2023 mendatang.

“Transformasi struktural ini berkaitan dengan cara kita agar semua kebijakan mengarah pada penciptaan nilai tambah di Indonesia. Oleh sebab itu kebijakan yang secara konsisten terus menerus didorong Presiden Jokowi adalah hilirisasi,” kata Agus Gumiwang dalam Outlook Ekonomi Indonesia 2023 di Hotel Ritz Carlton Jakarta, Rabu, 21 Desember 2022, lalu.