Layar SinemaAKSI ACFfest KPK: Ajak Berantas Korupsi dengan Menonton Film

SMKN 3 Banjarmasin menyelenggarakan Layar Sinema Aksi Corruption Film Festival (ACFFEST).

SinemaAKSI ACFfest KPK. Foto: Randy

bakabar.com, BANJARMASIN - Layar Sinema Kita dari SMKN Banjarmasin berkolaborasi dengan KPK mengadakan acara Sinema Anti Korupsi (SinemaAKSI) Anti Corruprion Film Festival (ACFFEST).

Kegiatan resmi dibuka di mini bioskop Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kalimantan Selatan, Sabtu (12/10) pagi.

Acara itu sekaligus merayakan satu dekade ACFFest KPK ini bertujuan untuk menggalang partisipasi nyata dari masyarakat khususnya generasi muda dalam upaya pencegahan korupsi.

Kegiatan disambut antusias oleh peserta yang hadir, mulai kalangan pelajar, mahasiswa, komunitas film, hingga masyarakat umum.

Soraya Sri Anggarawati Project Leader ACFFest 2024, menyambut baik antusiasme masyarakat yang hadir.

Menurutnya, ini adalah salah satu cara mengkampanyekan anti korupsi lewat menonton film agar bisa sampai ke masyarakat di seluruh indonesia. 

"Jadi selama 10 tahun ACFFest KPK sudah memiliki 47 karya ide cerita serta 118 film pendek telah di produksi, tapi kita masih kesulitan dalam mendistribusikannya sampai ke seluruh indonesia, satu dekade ACFFest kami berkomitmen lewat kompetisi event ini, teman-teman di daerah bisa membuat event screening sehingga lebih banyak lagi masyarakat yang terpapar anti korupsi melalui menonton film," jelas Soraya.

Ia menambahkan film itu adalah media pembelajaran tanpa harus menggurui.

Menurutnya event ini bisa menjadi cikal bakal festival film di Kalimantan, seperti festival film di Pulau Jawa.

"Kalimantan itu sedikit sekali festival filmnya, harapan saya Layar Sinema Kita ini menjadi cikal bakal festival film di Kalimantan agar kedepannya menjadi festival film yang besar seperti festival film di luar kalimantan," ucapnya.

Di hari pertama  Layar Sinema Aksi x SinemaAKSI ACFFest KPK telah memutar enam film pendek besutan ACFFEST berjudul Kronik Puri Wicara, Babak Final, Loma,One Second, Awas Ada Ujian, dan Home Sweet Home.

Festival Director Layar Sinema Kita 2024 Zainal Muttaqin menyampikan, total ada 12 film yang akan di putarkan di Layar Sinema Kita x SinemaAKSI ACFFest KPK.

"Selama dua hari ini kita akan memutarkan 12 film dari ACFFest KPK, semua film ini memiliki isu soal nilai-nilai korupsi yang ada disekitaran kita dan film menjadi salah satu media untuk menyampaikannya", ujarnya.

Menurutnya acara ini merupakan sarana kolaborasi berbagai pihak di Kalimantan Selatan di bidang perfilman.

"Tujuan kegiatan ini mempertemukan teman-teman pelajar, mahasiswa, sineas, dan masyarakat di Kalimantan Selatan agar saling terintegrasi dan akhirnya terciptalah sebuah kolaborasi. Dari kegiatan ini peserta juga mendapatkan referensi-referensi film pendek yang bagus dan berkualitas," ucapnya.

Ia menambahkan selain pemutaran film Layar Sinema Kita juga memberikan ruang diskusi dan workshop bagi masyarakat di Kalimantan Selatan.

Sutradara dan penulis naskah film Kronik Puri Wicara Riza Pahlevi yang turut hadir di lokasi, berbagi tips terkait pembuatan ide cerita pendek yang mampu dilirik di ajang ACFFest.

Riza menekankan pentingnya memiliki kepekaan terhadap lingkungan di sekitar yang dekat dengan kehidupan sehari-hari dan memiliki salah satu unsur dari 9 (sembilan) nilai antikorupsi (jujur, mandiri, tanggung jawab, sederhana, peduli, disiplin, adil, dan kerja keras).

Hal ini bertujuan agar pesan antikorupsi dalam film dapat tersampaikan dengan mudah kepada masyarakat.

"Buat teman-teman film maker lokal, silahkan manfaatkan kesempatan seperti ini, ketika KPK dan beberapa instansi pemerintah memfasilitasi pendanaan film pendek di Indonesia untuk menympaikan pesan pesan yang ingin mereka sampaikan," ucapnya.

Ia menambahkan selama ada kesempatan kita ambil kesempatan itu dan berkreatifitaslah dengan bermanfaat.

Besok Layar Sinema Kita x SinemaAKSI ACFFest suguhkan dua program dan workshop.

Pertama Program “Raja Akal” yang menampilkan film Gombal From Home (2020), Unbaedah (2019), dan Current Network (2021), dinarasumberi Muhammad Syamsu Rizal, Ketua BEM ULM.

Kedua Program “Collateral Damage” dengan memutar film Titip Sendal (2022), Kurang 2 Ons (2018), dan Hitler Mati di Surabaya (2023).

Dan workshop produksi film yang digelar bersama Borneo Digital, dengan materi disampaikan oleh Ade Hidayat, pemilik Alemo Film.

Seluruh kegiatan Layar Sinema Kita x SinemaAKSI ACFFest dapat diikuti secara gratis dan tiketnya bisa diakses melalui https://s.id/layarsinemakita.