Tak Berkategori

Lawan Virus Corona, Pemkab Tala Bentuk Satgas Khusus

apahabar.com, PELAIHARI – Enggan mengambil risiko, Bupati Sukamta menetapkan status siaga darurat Virus Corona atau Covid-19…

apahabar.com, PELAIHARI – Enggan mengambil risiko, Bupati Sukamta menetapkan status siaga darurat Virus Corona atau Covid-19 di Kabupaten Tanah Laut.

Status ini berlaku hingga tiga bulan ke depan. Dalam siaran persnya, Sukamta juga ditahu telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19.

Satgas Penanganan Covid-19 bukan hanya ada di tingkat kabupaten, melainkan juga di tingkat kecamatan dan desa.

“Kita bentuk Satgas Penanganan Siaga Darurat Covid-19 ini dari tingkat kabupaten, kecamatan dan desa. Kita akan segera menyusun rencana aksi kita, jangan sampai Covid-19 ini masuk ke Kabupaten Tala. Tempat kerumunan masyarakat yang tidak bisa Kita bubarkan atau hindarkan akan kita sterilkan dengan desinfektan dan nanti kita tunggu rencana aksi lainnya,” terang Sukamta dalam Rapat Koordinasi Penanganan Virus Corona yang digelar di Ruang Rapat Barakat, Kantor Sekretariat Daerah Tala, Senin (16/03).

Dirinya juga tidak menutup kemungkinan untuk menutup beberapa tempat wisata yang ada di Kabupaten Tala atau memberlakukan protokol penyemprotan desinfektan kepada wisatawan yang berkunjung.

Sukamta juga menekankan bahwa pihaknya akan melakukan sosialisasi dan penerangan kepada masyarakat melalui radio pemerintah, pamflet, baliho/spanduk dan media lainnya, agar masyarakat Tala tidak panik dan tahu bagaimana cara pencegahan virus corona.

Untuk upaya pencegahan lebih lanjut Sukamta juga ingin agar di kantor-kantor pemerintahan, sekolah, tempat ibadah dan fasilitas umum agar disediakan tempat cuci tangan dengan air mengalir serta hand sanitizer.

“Semua kita siapkan penganggaran pencegahan pun akan Kita lakukan secepatnya, karena tidak apa-apa jika kita sudah siapkan semuanya tapi tidak terjadi virusnya di sini, dan jika wabah pun terjadi di sini artinya Kita semua sudah siap,” tegasnya,

Sementara itu, untuk sekolah dan berbagai kegiatan di tingkat kecamatan atau kabupaten belum diliburkan Pemkab Tala.

“Tapi kita imbau pada warga yang kurang enak badan atau sakit tidak usah datang dulu. Begitu juga dengan sekolah tidak diliburkan tapi siswa harus rajin senam dan mencuci tangan sebagai upaya pencegahan,” ungkapnya.

Selain itu, Sukamta juga mengimbau kepada para pejabat lingkup Pemkab Tala agar tidak melakukan perjalanan dinas luar daerah. Jika bepergian keluar, Sukamta kuatir mereka membawa pulang virus corona ke Kabupaten Tala,

“Jika terpaksa pun melakukan perjalanan dinas luar daerah maka pejabat tersebut harus melakukan screening test di RSUD H.Boejasin setelah pulang nantinya,” tuturnya.

Selain itu orang nomor satu di kabupaten Tala tersebut juga mengatakan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan Polres Tala dan Kejaksaan Negeri Tala terkait stok bahan pangan.

Pihaknya akan menindak tegas siapa saja yang menimbun bahan kebutuhan pokok maupun alat kesehatan seperti masker dan hand sanitizer.

Sebagaimana data Kemenkes yang dilansir Dinkes Tala, sudah 58 negara mengonfirmasi warganya terjangkit corona, virus menular asal Wuhan, Hubei, China itu.

“Sampai saat ini di 58 negara tersebut ada total 156.112 kasus infeksi corona, dengan korban meninggal dunia sebanyak 5.289. Sedangkan di Indonesia terdapat 117 kasus positif virus corona dengan jumlah korban meninggal dunia 5 orang dan 8 orang dinyatakan sembuh,” jelas Nina Sandra, Kepala Dinkes Tala.

Hal yang sama dijelaskan Kepala Bidang Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Hadji Boejasin Pelaihari dr. Haryono bahwa sejak RSUD Hadji Boejasin ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan pasien virus corona oleh Kementerian Kesehatan, sejumlah persiapan terus dilakukan. Antara lain, menyiapkan ruangan dan meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan yang ada.

“Kami juga melakukan koordinasi lintas sektor untuk penanganan Covid-19 ini, dan selalu melakukan monitoring perkembangan virus corona secara nasional” ujarnya.

Terungkap bahwa ada beberapa perlengkapan dan fasilitas yang perlu dilengkapi di RSUD Hadji Boejasin sebagai rumah sakit rujukan pasien virus corona.

Sebagaimana diketaui, alat kesehatan khusus untuk pasien virus corona tak boleh digabung dengan pasien biasa karena berpotensi membuka ruang penularan.

Perlengkapan dimaksud, antara lain kantong jenazah dan pengelolaan jenazah secara khusus dan tersendiri. Begitu pula tenaga medis dan petugas rumah sakit yang bersentuhan langsung dengan pasien virus corona juga memerlukan Alat Pelindung Diri (APD) dan Masker yang saat ini cukup langka di pasaran.

Reporter: Ahc14
Editor: Fariz Fadhillah