Nasional

Lawan Covid-19. G20 Luncurkan Inisiatif Percepat Akses Alat Kesehatan

apahabar.com, RIYADH – Kelompok 20 negara kaya dan berkembang meluncurkan inisiatif internasional untuk mempercepat akses ke…

Menteri Keuangan Mohammed al-Jadaan. Foto-AFP/Fayed Nureldine

apahabar.com, RIYADH – Kelompok 20 negara kaya dan berkembang meluncurkan inisiatif internasional untuk mempercepat akses ke alat-alat kesehatan yang diperlukan untuk melawan virus corona jenis baru atau Covid-19.

Menteri keuangan Arab Saudi, ketua G20 saat ini, mengatakan kelompok itu masih bekerja untuk menjembatani kesenjangan pendanaan sekitar 8 miliar dolar AS untuk memerangi pandemi.

“G20 akan terus memperkuat kerja sama global di semua bidang, dan yang paling penting, pada penutupan kesenjangan pembiayaan kesehatan langsung,” ujar Menteri Mohammed al-Jadaan, Minggu (26/04)

Dia menambahkan bahwa “komunitas internasional masih menghadapi ketidakpastian luar biasa tentang kedalaman dan lamanya krisis kesehatan ini,” kata pernyataan itu.

Arab Saudi awal bulan ini menjanjikan 500 juta dolar AS untuk mendukung upaya global memerangi pandemi virus corona jenis baru.

Sebelumnya, Australia meminta negara-negara anggota G20 untuk mengakhiri pasar basah yang menjual daging hewan liar karena lokasi itu mengancam kesehatan manusia dan pasar pertanian.

Langkah itu kemungkinan akan memperburuk hubungan dengan China setelah Canberra meminta agar penyelidikan internasional digelar pada penularan virus corona, yang kini menjadi pandemi global.

Menteri Pertanian David Littleproud pada Kamis menyebut bahwa dia telah meminta pejabat pemerintahan negara-negara G20 untuk mendukung rencana mengakhiri pasar basah tersebut.

“Ada sejumlah risiko pada pasar basah hewan liar dan bisa menjadi risiko besar bagi industri pertanian kita serta kesehatan publik,” kata Littleproud dalam wawancara di stasiun televisi Channel 7.

Dalam pernyataan itu, mereka mengulangi seruannya pada semua negara, organisasi non-pemerintah, dermawan dan sektor swasta untuk membantu menutup kesenjangan pembiayaan.(Ant/Rts)

Editor: Aprianoor