Larangan Tidur Setelah Magrib dan Sebab Rasul Tidak Menyukainya

Tidur adalah salah satu cara manusia beristirahat setiap hari. Namun terdapat waktu-waktu tidur yang tak disukai Nabi Muhammad SAW.

Rasulullah SAW tidak menyukai muslimin yang tidur selepas salat magrib. Foto: Suara Kampus

apahabar.com, BANJARMASIN - Tidur adalah salah satu cara manusia beristirahat setiap hari. Namun terdapat waktu-waktu tidur yang tak disukai Nabi Muhammad SAW.

Salah satu waktu tidur yang tidak disukai Rasulullah adalah antara salat magrib dengan isya.

Namun terkadang selepas salat magrib, seseorang bisa diserang rasa kantuk, terutama mereka yang bekerja siang hari.

Makanya muslimin disunnahkan untuk tidak menindaklanjuti rasa kantuk dengan tidur di atas tempat tidur, kursi atau bahkan di masjid.

Dilansir dari NU Online, terdapat salah satu hadis sahih menjelaskan anjuran tidak tidur di antara salat magrib dengan isya.

كَانَ يَكْرَهُ النَّوْمَ قَبْلَ العِشَاءِ وَالحَدِيثَ بَعْدَهَا البخاري

"Sesungguhnya Rasululullah tidak senang tidur sebelum salat isya dan berbincang-bincang setelah salat isya" (HR Al-Bukhari).

Baca Juga: Diduga Diculik Makhluk Halus, Warga Cempaka Banjarbaru Ditemukan Kerasukan

Penyebab anjuran tidak tidur selepas salat magrib adalah kekhawatiran tak bisa melaksanakan salat isya karena tidur terlalu lelap. Ini seperti halnya kebiasaan kebanyakan orang yang tidur sebelum melaksanakan salat isya.

Alasan demikian seperti yang dijelaskan dalam kitab ‘Umdah Al-Qari Syarah Shahih Al-Bukhari juz 5 halaman 66:

وَأما سَبَب كَرَاهَة النّوم قبلهَا فَلِأَن فِيهِ تعرضا لفَوَات وَقتهَا باستغراق النّوم، وَلِئَلَّا يتساهل النَّاس فِي ذَلِك فيناموا عَن صلَاتهَا جمَاعَة. وَأما كَرَاهَة الحَدِيث بعْدهَا فَلِأَنَّهُ يُؤَدِّي إِلَى السهر، وَيخَاف مِنْهُ غَلَبَة النّوم عَن قيام اللَّيْل وَالذكر فِيهِ، أَو عَن صَلَاة الصُّبْح

"Adapun sebab makruhnya tidur sebelum isya karena akan berpotensi kehilangan waktu isya dengan menghabiskan waktu untuk tidur dan juga supaya orang-orang tidak menganggap enteng hal demikian, hingga mereka tidur dan meninggalkan salat isya secara berjamaah. Adapun penyebab makruh berbincang-bincang setelah isya, karena akan mendorong untuk begadang dan dikhawatirkan akan tertidur hingga meninggalkan qiyamul lail, berzikir saat malam dan meninggalkan salat subuh".

Selain antara magrib dan isya, Rasulullah juga mengingatkan muslimin untuk tidak tidur setelah salat subuh sampai matahari terbit, dan setelah masuk waktu salat asar.