apahabar.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan (prokes) dalam segala aktivitas dan tidak panik karena varian baru Covid-19, yakni Omicron XBB telah ditemukan di Indonesia.
“Tadi menyinggung XBB, kita kan masih pandemi. Jadi seluruh masyarakat tenang saja, mau varian apapun, kita prokes atau vaksinasi sama saja,” kata Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril dalam Siaran Sehat Perkembangan Penanganan Gangguan Ginjal Akut di Indonesia yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin (24/10).
Syahril menyebutkan penyebaran XBB secara global sudah dapat dikatakan marak. Sebab, terdapat 26 negara yang sudah melaporkan adanya kasus terinfeksi XBB.
"Negara tetangga seperti Singapura misalnya, jumlah kasus yang dilaporkan sudah hampir mencapai 8.000 kasus per hari," kata Syahril.
Baca Juga: Jangan Keliru! Ini Tips Meletakkan Cermin Sesuai Feng Shui
Meski terpantau memiliki tingkat penularan yang sangat cepat, Syahril mengatakan kabar baiknya adalah varian XBB tidak lebih ganas dan tidak lebih berat dari varian Omicron. Kemudian, dari 26 negara belum ada yang melaporkan kematian akibat XBB.
Dikutip dari Prevention, Amesh A. Adalja, M.D., dari Johns Hopkins Center for Health Security mengatakan, XBB adalah versi hibrida dari dua jenis BA.2 bentuk Omicron.
Di sisi lain, dari penelitian yang dilakukan di Cina, mengungkapkan bahwa kemampuan XBB melawan antibodi di dalam tubuh manusia, mendekati SARS-CoV-1, yaitu jenis virus corona yang menimbulkan infeksi serius pada sistem pernafasan.
Baca Juga: Tanda Awal Jantung Bermasalah, Cek Gejalanya
Cara Mencegah Infeksi Omicron XBB
Dilansir dari laman Kemenkes, cara mencegah infeksi varian XBB ini masih sama dengan pencegahan varian lain virus Corona, yaitu:
1. Memakai masker dengan benar
2. Menghindari kerumunan
3. Mencuci tangan dengan bersih menggunakan air dan sabun
4. Melakukan testing jika mengalami tanda dan gejala Covid-19
5. Segera melakukan vaksinasi Covid-19 untuk meningkatkan proteksi terhadap virusnya
Selain itu, pihak Kemenkes juga melakukan langkah pencegahan, salah satunya dengan meningkatkan pengawasan kedatangan WNI dan WNA di pintu-pintu masuk negara.