PLN UIKI Kalimantan

Laksanakan Percobaan Pemanfaatan FABA, PLN Gandeng BPJN Kalteng

apahabar.com, BANJARMASIN – Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Tengah (BPJN Kalteng) melaksanakan percobaan terhadap pemanfaatan…

Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Tengah (BPJN Kalteng) melaksanakan percobaan terhadap pemanfaatan limbah hasil pembakaran batu bara berupa Flying Ash dan Bottom Ash (FABA). Foto-apahabar.com/Istimewa

apahabar.com, BANJARMASIN – Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Tengah (BPJN Kalteng) melaksanakan percobaan terhadap pemanfaatan limbah hasil pembakaran batu bara berupa Flying Ash dan Bottom Ash (FABA).

Hal itu sebagai lapisan pondasi jalan beraspal guna menjadi acuan perumusan rancangan Standar Nasional Indonesia (SNI) di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Pulang Pisau, PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkitan (UPDK) Palangka Raya, Jumat (27/5).

Terdapat dua produk pemanfaatan yang dilakukan percobaan kali ini, lapisan pondasi dengan komposisi Fly Ash 50% dan Bottom Ash 50% yang dicampur semen 7% dari total pencampuran dan timbunan pilihan dengan komposisi Fly Ash 70% dan Bottom Ash 30%.

Manager PLN UPDK Palangka Raya, Heni Setyo Handoko, menjelaskan pelaksanaan ujicoba ini adalah bagian dari pilot project perjanjian kerja sama antara PLN Kantor Pusat dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk penyusunan Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI).

Kementerian PUPR sebelumnya sudah melayangkan permintaan persetujuan SNI ini secara resmi ke Badan Standarisasi Nasional (BSN) terkait pemanfaatan FABA untuk pembangunan infrastruktur tersebut.

"Jika hasil trial di lokasi PLTU Pulang Pisau berhasil maka akan dilanjutkan trial di proyek jalan nasional Kalteng dan akan menjadi acuan perumusan rancangan SNI, semoga saja hasilnya baik dan segera bisa diimplementasikan pada jalanan umum," ungkap Handoko.

Diketahui, Fly Ash (abu terbang) merupakan salah satu residu yang dihasilkan dalam pembakaran batu bara dan yang berbentuk partikel-partikel halus yang ditangkap oleh alat pengendali pencemaran udara Bernama ESP (Electrostatic Precipitator).

Sedangkan Bottom Ash merupakan sisa pembakaran batu bara yang berada dalam tungku pembakaran yang secara rutin dikeluarkan.(*)