Kalsel

Lahan Kritis Kalsel Capai 511,594 Hektare, Rehab Perlu 10 Tahun

apahabar.com, BANJARBARU – Lahan kritis di Banua saat ini mencapai 511.594 hektare. Dengan luasan sebesar ini,…

Oleh Syarif
Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin tanam pohon gemor di Embung Lok Udat Banjarbaru. Foto-apahabar.com/Hasanuddin

apahabar.com, BANJARBARU – Lahan kritis di Banua saat ini mencapai 511.594 hektare. Dengan luasan sebesar ini, pemerintah menyatakan memerlukan waktu panjang untuk melakukan rehabilitasi.

Pj Gubernur Kalsel, Safrizal mengatakan, untuk bisa mempercepat pemulihan lahan kritis, setiap tahunnya Pemprov Kalsel gencar melakukan penghijauan.

“Secara regular penanganan lahan kritis bisa dilakukan reboisasi atau penghijauan kembali,” ucapnya, Sabtu (22/5).

Dalam setahun pemerintah mampu mereboisasi 50 ribu hektare. Dengan begitu, menurutnya perbaikan lahan kritis di Banua memerlukan waktu sekitar 10 tahun.

Oleh karena itu, menurutnya penting bagi setiap stakeholder di pemerintahan, bahu-membahu menangani penyelesaian lahan kritis di wilayah Kalsel.

Tahun ini sendiri, program penanaman satu juta pohon digalakkan Pemprov Kalsel. Hal ini ditandai dengan penekanan tombol sirine yang dilakukan Penjabat Gubernur Kalsel Safrizal, April 2021 tadi di Embung Lok Udat, Guntung Damar, Kota Banjarbaru.

Penanaman satu juta pohon merupakan bagian dari kampanye revolusi hijau yang digaungkan Pemprov Kalsel sejak 2017.

Kegiatan ini dirangkai dengan dimulainya program rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) 2021 oleh Dinas Kehutanan Kalsel melalui dana APBN Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Sementara, Plt Kadishut Kalsel Fatimatuzzahra menyampaikan, penanaman sejuta pohon melibatkan seluruh ASN berbagai instansi. Baik di lingkup Pemprov dan kabupaten/kota se-Kalsel.

“Para pramuka, mahasiswa, pelajar, pegiat lingkungan dan masyarakat juga dilibatkan,” sahut dia.

Khusus di Embung Lok Udat, disampaikannya, luasnya memang 109 hektare, namun yang dapat ditanami cuma 3,5 hektare.

“Wilayah itu merupakan lahan kritis bekas terbakar, sehingga kick off penanaman dilakukan di sana sebagai upaya pemulihan fungsi lahan,” kata plt Kadishut Kalsel.

Bibit untuk penanaman sejuta pohon diberikan secara gratis kepada masyarakat. Dan dapat diambil di tempat persemaian bibit di BPTH Kalsel, BP DAS dan tempat persemaian lainnya di bawah Dishut Kalsel.