Megaproyek IKN

Lagi! Sederet Investor Groundbreaking di IKN Awal November

Sejumlah perusahaan bakal kembali melakukan groundbreaking di megaproyek IKN. Kabarnya, awal November nanti.

Proses pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Nusantara (IKN) di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Foto: Antara/M Risyal Hidayat

apahabar.com, JAKARTA - Sejumlah perusahaan bakal kembali melakukan groundbreaking di megaproyek IKN. Kabarnya, awal November nanti.

Kabar itu tak disanggah oleh Juru Bicara Otorita IKN, Troy Pantouw. Kata dia, groundbreaking tahap dua akan dilaksanakan 1 November.

Hanya saja ia belum mau spesifik menyebut jumlah perusahaan. Termasuk nilai investasi yang bakal dikucurkan.  

"Bisa sekitar segitu (10 perusahaan), nanti diumumkan pasti tanggal 1 November," tuturnya saat ditemui di Jakarta, Rabu (18/10) tadi.

Baca Juga: Megaproyek IKN Makin Masif, PUPR Butuh Suplai Baja

Meski begitu, Troy mau memberi gambaran. Perusahaan yang akan groundbreaking berasal dari berbagai sektor.

"Di bidang kesehatan, pendidikan, pertokoan dan lain-lain. Keuangan juga ada," ungkapnya.

Dari rangkuman apahabar.com. Sekiranya, terdapat lima perusahaan yang berpotensi bakal groundbreaking tahap dua di IKN. Di bidang kesehatan, ada nama Mayapada Hospital.

Pemilik rumah sakit itu adalah konglomerat Dato' Sri Tahir. Ia telah menyatakan ketertarikannya untuk menyuntikan dananya di IKN.

Kabarnya, rumah sakit itu menjadi salah satu yang ikut groundbreaking tahap dua. Nilai investasinya juga tak main-main. Mencapai Rp500 miliar.

Selanjutnya, adalah Jakarta International School (JIS). Jumlah investasinya, tak diketahui pasti.

Tapi per September kemarin, kabar investasi JIS masih berada dalam tahap konfirmasi investor atas alokasi lahan. Juga kesiapan operasional pada 2024 mendatang.

Jika komitmen JIS terwujud, maka bakal menjadi sekolah bertaraf internasional pertama di IKN. 

Di samping itu, ada PT Pakuwon Jati (PWON). Mereka juga memberikan sinyal kuat untuk groundbreaking pada November. Hal itu sempat disebut oleh Menteri Investasi Bahlil Lahadalia beberapa waktu lalu.

Untuk bidang keuangan, ada Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Mereka telah menyatakan komitmen untuk membangun kantor di IKN.

Baca Juga: Eks Perdana Menteri Inggris Ikut Kembangkan Megaproyek IKN

Total nilai investasinya juga sudah terendus. Sebesar USD250 juta atau Rp3,93 triliun (asumsi kurs Rp15.733 per dolar AS).

Dari keterangan yang didapat. Gedung keuangan itu akan dibangun di atas tanah seluas 1,2 hektare. 30 persennya merupakan bangunan dan sisanya area terbuka hijau. Sesuai ketentuan dari Kementerian PUPR. 

Sebelumnya Presiden Joko Widodo sempat buka-bukaan di akun Instagram resminya. Kata dia, ada 21 investor yang berkomitmen membangun IKN dengan total nilai investasi mencapai USD2 miliar atau Rp31,46 triliun (asumsi kurs: Rp15.730).