Nasional

Lagi, Calon Penumpang Pesawat Diduga Palsukan Surat PCR

apahabar.com, KENDARI – Dugaan kasus pemalsuan surat Polymerase Chain Reaction (PCR) oleh calon penumpang pesawat kembali…

FOTO: Ilustrasi suasana ruang keberangkatan. Foto-net

apahabar.com, KENDARI – Dugaan kasus pemalsuan surat Polymerase Chain Reaction (PCR) oleh calon penumpang pesawat kembali terjadi.

Kali ini, seorang calon penumpang pesawat yang hendak terbang dari Makassar, Sulawesi Selatan, menuju Kendari, Sulawesi Tenggara.

Selain hasil PCR, ia juga diduga memalsukan surat validasi dokumen kesehatan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kendari.

Koordinator Wilayah Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Haluoleo Umi Mazidah mengatakan kejadian itu diketahui setelah pihaknya mendapat laporan dari KKP Makassar.

“Di Makassar didapat. Lolos dari Bandara Haluoleo, tapi pas mau balik ke Kendari (Bandara Haluoleo) dari Makassar hari ini, saya dihubungi, ternyata palsu semua suket (surat keterangan) PCR dan stempel KKP Kendari,” kata dia seperti dilansir Antara, Sabtu (28/8).

Ia menyampaikan pihaknya mendapat konfirmasi dari KKP Makassar yang bertugas di Bandar Udara Sultan Hasanuddin, Sulawesi Selatan, bahwa ada calon penumpang yang hendak terbang ke Bandara Haluoleo dan sudah memegang surat validasi dari KKP Kendari.

Ia menduga penumpang tersebut melakukan pemalsuan surat validasi KKP Kendari sejak terbang dari Bandara Haluoleo.

Temukan Kejanggalan

Namun, ketika hendak balik ke Kota Kendari, KKP Makassar menemukan kejanggalan. Yakni saat dilakukan pengecekan data dokumen kesehatan calon penumpang tersebut telah memiliki surat keterangan validasi yang dikeluarkan KKP Kendari, tetapi datanya tidak terdaftar di akun PeduliLindungi.

“Penumpangnya akan berangkat dari Makassar hari ini, tapi mencurigakan karena suratnya tidak ada datanya di akun PeduliLindungi, maka saya dihubungi, karena sudah tervalidasi dari KKP Kendari, ternyata stempelnya palsu,” jelas dia.

Umi kemudian menyampaikan kepada KKP Makassar bahwa validasi tersebut bukan dari pihaknya.

Ia kemudian menanyakan kepada KKP Makassar terkait nama rumah sakit yang tertera di surat validasi itu tertulis Rumah Sakit Konawe, di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.

“PCR-nya tertera dari Rumah Sakit Konawe, saya sudah tanya Rumah Sakit Konawe, katanya tidak ada nama itu. Pas dikasih tahu semua berkasnya palsu langsung orangnya lari,” jelas dia.

Ia mengaku secara pribadi ingin melaporkan kejadian itu kepada kepolisian, namun masih menunggu instruksi dari pimpinan.

“Tidak mungkin saya secara individu melapor karena yang dipalsukan stempel Kementerian, nggak mungkin juga saya mau melapor sendiri, ” kata Umi.

Ia menyarankan validasi dokumen kesehatan calon penumpang di bandara tidak hanya dilakukan KKP Kendari, namun juga dilakukan pihak bandara karena secara umum dapat diakses melalui website PeduliLindungi hanya dengan memasukkan nomor NIK KTP.

“Harapannya seperti itu, karena kalau mengandalkan stempel manual dari KKP masih bisa dipalsu karena secara umum dapat diakses di akun Pedulilindungi hanya dengan NIK KTP langsung kelihatan di situ, Apakah dia sudah PCR atau sudah vaksin,” kata Umi Mazidah.

Pemalsu Surat PCR 23 Calon Mahasiswa Ditangkap, Terancam 6 Tahun Penjara