FIFA Matchday

Laga Indonesia Vs Palestina Jadi Berkah untuk Pedagang di Stadion GBT

Pertandingan Indonesia vs Palestina pada FIFA Matchday membawa berkah bagi para pedagang pernak-pernik yang berjualan di sekitar Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya

Salah satu pedagang pernak-pernik Timnas Indonesia di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya. (Foto: (apahabar.com/Hana)

apahabar.com, Surabaya - Pertandingan Indonesia vs Palestina pada FIFA Matchday membawa berkah bagi para pedagang pernak-pernik yang berjualan di sekitar Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya hari ini, Rabu (14/6). Mereka memperoleh omzet jutaan rupiah dalam sehari.

Seperti penjual syal Timnas Indonesia Hadi Purnomo yang mendapat pundi-pundi keuntungan saat laga FIFA Matchday ini. Dia menjual aneka syal Timnas Indonesia dan Persebaya mulai dari Rp 50 ribu hingga Rp 200 ribu.

“Sudah laku 15 pcs, paling laku yang Rp 100 ribuan,” ucap pria asal Pasuruan itu saat diwawancara apahabar.com.

Bagi Hadi, agenda ini adalah pengalaman pertamanya berjualan di GBT. Sebelumnya, dia hanya pedagang syal di tempat tinggalnya. Namun, Hadi bisa mendapat omzet hingga Rp 2 juta saat FIFA Matchday kali ini.

Baca Juga: Bung Kus Sebut Laga Lawan Palestina Penting untuk Ranking Indonesia

Selain itu, ada juga Rizky Amin asal Surabaya yang menjual aneka pernak-pernik berupa jersey Timnas Indonesia dan syal. Dia mendapat omzet hingga 3 juta rupiah dalam sehari.

“Harganya Rp 35 ribu sampai Rp 60 ribu kalau jersey, kalau syal rata-rata Rp 50 ribu sampai Rp 70 ribu,” ucap dia.

Sebelum pertandingan dimulai, produk yang dijual Hadi sudah laku lebih dari 35 pcs. Terdiri dari 20 pcs jersey dan 15 pcs syal. Menurut dia, pembeli masih memburu produknya hingga malam hari setelah pertandingan berakhir.

“Jadi omzet biasanya 2 sampai 2,5 jutaan,” papar dia.

Baca Juga: Timnas Indonesia Optimis Menang atas Palestina pada FIFA Matchday

Rizky mengatakan bahwa dirinya rutin berjualan tiap ada pertandingan sepak bola di GBT. Dia mengaku, pertandingan FIFA Matchday kali ini memberi keuntungan lebih banyak daripada pertandingan nasional lainnya, seperti Liga 1.

“Ini lebih banyak yang beli,” pungkas Rizky.