apahabar.com, PELAIHARI - Lantaran masih banyak kekurangan fasilitas, rumah sakit tipe D milik Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Laut di Kecamatan Kintap dipastikan baru bisa beroperasi September 2019 mendatang.
Hal itu disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Tanah Laut, Nina Sandra,
"RSUD KH Mansyur Kintap masih ada kekurangan beberapa fasilitas. Diantaranya genset, tempat laundry pakaian. Yang menonjol belum adanya Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan kamar mayat," kata Nina.
"Direncanakan September 2019 rumah sakit tersebut sudah bisa beroperasi," katanya.
Selain itu, lanjut Nina RSUD KH Mansyur masih ada perbaikan pada bagian plafon yang rusak dan lantai keramik yang juga rusak. Sedangkan masa perbaikan selama 300 harian itu harus sudah selesai.
Selanjutnya diadakan nanti tahap lelang pembuatan IPAL dengan anggaran Rp 2,7 miliar.
Selanjutnya akan dilakukan pengadaan alat alat kesehatan pembelian melalui e - katalog. Seperti obat kesehatan sebesar Rp 1 miliar lebih, alat kedokteran gigi Rp 206 juta, alat kedokteran umum Rp 1,3 miliar, alat kebidanan Rp 404 Juta, meubeler kesehatan Rp 1 miliar lebih.
"Juga akan ada pengadaan kendaraan dinas satu unit Toyota Rush untuk direktur RSUD KH Mansyur Kintap dan satu unit ambulan," ungkapnya.
Dan yang paling penting, kata dia tenaga, medis kesehatan di RSUD KH Mansyur Kintap juga akan dilakukan. Tenaga kerja medis maupun non medis yang akan direkrut sebanyak 152 orang.
Dengan rincian diantaranya, dokter umum sebanyak 7 orang, dokter Gigi 2 orang, perawat lulusan Sarjana Keperawatan (S.Kep) 2 orang dan perawat lulusan D3 Keperawatan dibutuhkan 36 orang dan perawat gigi 2 orang. Paling banyak kebutuhan tenaga bidan 22 orang. “Bidan yang tidak memiliki surat tanda kompetensi bakal ditempatkan di bagian administrasi,” ucapnya.
Rekrutmen tenaga kesehatan itu selain tenaga medis ada juga tenaga non medis dan rekrutmen tenaga kesehatan diserahkan semua kebagian BKSDM Kabupaten Tanahlaut. “Sementara jabatan untuk Direktur RSUD KH Mansyur Kintap itu melalui penunjukkan langsung oleh bupati,” tutupnya.
Baca Juga:Perawatan Jembatan Barito Sedot Anggaran Rp 7,9 Miliar
Baca Juga:Pemprov Ogah HPS 2019 Disebut Proyek Tergesa-gesa
Reporter: AHC14
Editor: Syarif