Pemilu 2024

Kunjungi Gibran, Abu Bakar Ba’asyir Titip Surat Nasihat ke Prabowo

Pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mukmin Ngruki Sukoharjo Abu Bakar Baasyir tiba-tiba mendatangi kantor Balai Kota Solo, Senin (20/11)

Abu Bakar Baasyir saat datang menyerahkan surat ke bagian prokompim. Foto: apahabar.com/Fernando

apahabar.com, SOLO - Pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mukmin Ngruki Sukoharjo Abu Bakar Baasyir tiba-tiba mendatangi kantor Balai Kota Solo, Senin (20/11)

Diketahui kedatangan ustad Abu Bakar Baasyir untuk menyerahkan surat buat Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto lewat calon wakil presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka.

"Saya hari ini mau menyerahkan surat tadzkirah namanya. Jadi Allah SWT mewajibkan umat Islam harus berusaha menyampaikan nasehat kepada kepala negara, jadi itu kewajiban," terangnya saat ditemui, di kantor Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokompim).

Baca Juga: Gibran Bawa Ijazah Asli Inggris ke Balai Kota Solo

Abu Bakar menyebut bahwa surat ini tidak hanya dikirimkan untuk capres Prabowo Subianto, tapi juga untuk Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.

"Iya ketiga capres itu kita kasih surat ini. Tentunya nasehat itu bagi yang jadi presiden nanti. Tapi tiga-tiganya kita kasih semua," sambungnya.

Abu Bakar mengatakan surat untuk Anies sudah disampaikan di Jakarta. Untuk Prabowo lewat Gibran. Sedangkan untuk Ganjar akan segera dikirimkan ke Semarang.

Baca Juga: Demokrat Perkuat Jawa Timur untuk Prabowo-Gibran

"Surat ini merupakan kewajiban dari agama jadi orang yang mengerti islam ustadz atau ulama , wajib memberi nasihat pada presiden, supaya menjalankan tugasnya dapat berjalan dengan baik. Adapun nasihat diterima atau tidak diterima, allah yang menentukan ," jelasnya.

Salah satu isi surat nasehat itu diantaranya agar presiden mendatang wajib mengatur negara ini dengan hukum Islam. Dengan hukum allah supaya selamat, baik secara langsung atau bertahap.

"Jadi presiden yang beragama Islam itu, punya kewajiban mengatur negara dengan hukum Islam, itu yang kita ingatkan. Memang banyak penentangan dari banyak orang," pungkasnya.