Nasional

Kubu Prabowo Usulkan Format ‘Tarung’ Bebas, Tengok Tanggapan TKN

apahabar.com, JAKARTA – 17 Maret mendatang, debat ketiga Pemilihan Presiden 2019 bakal digelar. Debat tersebut akan…

Ilustrasi debat. Foto-net

apahabar.com, JAKARTA – 17 Maret mendatang, debat ketiga Pemilihan Presiden 2019 bakal digelar. Debat tersebut akan mempertemukan dua calon wakil presiden dari dua kandidat.

Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi mengusulkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar seluruh segmen debat menggunakan format tarung bebas.

“Kami menyimpulkan bahwa debat ketiga, keempat dan kelima, itu nanti coba akan kami ajukan, tarung bebas sejak segmen pertama, free fight sejak start, nah, dengan model ini nanti akan kami ajukan, pada KPU,” ujar Wakil BPN Prabowo-Sandiaga, Priyo Budi Santoso, dikutip dari Viva.co.id.

Idealnya, kata dia, para capres dan cawapres diberikan waktu untuk menyampaikan visi dan misinya dengan durasi waktu yang cukup panjang.

“Waktunya jangan dibatasi hanya sampai 3 menit, mungkin kita tambah menjadi 7 menit atau lebih,” katanya.

Masih menurut politikus Beringin Berkarya ini, kemudian para kandidat saling menanggapi visi misi.

“Memberikan pertanyaan demikian sebaliknya. Jadi nanti itu perlu uji coba untuk dipraktikkan untuk menegaskan keraguan yang selama ini tersebar di masyarakat,” jelasnya.

Baca Juga: Debat Ketiga, Para Kandidat Jangan Sungkan!

Dengan format tarung bebas, nantinya, tidak ada lagi segmen yang menghadirkan pertanyaan dari para panelis ketika debat berlangsung.

Meski demikian dia membantah pihaknya menginginkan ketiadaan panelis. Menurutnya panelis tetap diperlukan, namun tugasnya tidak lagi merancang pertanyaan. Tujuannya agar kedua panelis lebih leluasa bertanya mengenai program masing-masing.

Soal ini Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, Arsul Sani sebelumnya sempat mengatakan format debat kedua sudahlah mewakili keinginan TKN. Dengan format demikian, kata dia, terbutki Jokowi dinilai masih unggul di atas Prabowo dalam hal penguasaan panggung.

“Terlihat dari komentar di medsos setelah debat pertama. Ada menyebut bawa contekan, Jokowi dibilang baca buku Sinchan. Minta debatnya gaya Presiden Amerika. Gaya bebas berdebat. Dikabulkan oleh KPU, eh ternyata Pak Jokowi unggul juga, lalu bikin isu lain,” kata anggota DPR Komisi III DPR tersebut dikutip dari Wartaekonomi.com.

Untuk diketahui, pada debat kedua, format tarung bebas atau eksploratif dilakukan pada segmen keempat. Segmen pertama merupakan pembacaan visi-misi kandidat. Segmen kedua dan ketiga merupakan pendalaman visi-misi yang pertanyaannya disiapkan panelis.

Segmen kelima merupakan debat inspiratif yang pertanyaannya disampaikan masing-masing kandidat. Sedangkan, segmen keenam berisikan pernyataan penutup dari para kandidat.

Baca Juga: TKN Bantah Jokowi Pakai Alat Bantu Saat Debat Pilpres 2019

Editor: Fariz Fadhillah