Info Kesehatan

Kualitas Udara Memburuk, Ini Tips Melindungi Paru-Paru dari Polusi

Indonesia memiliki sejumlah kota yang masuk ke dalam daerah dengan kualitas polusi udara paling tidak sehat di dunia dan hal itu sangat memperihatinkan.

Ilustrasi polusi udara. Foto: KN.

apahabar.com, JAKARTA –  Memprihatinkan, Indonesia memiliki sejumlah kota yang masuk kategori daerah dengan kualitas polusi udara paling tidak sehat di dunia.

Pada Kamis (15/6), Berdasarkan Index IQAir, Jakarta menempati posisi satu sebagai kota dengan kualitas udara paling tidak sehat. Bahkan, lebih buruk dibandingkan dengan Shanghai dan Delhi.

Masyarakat tentu khawatir dengan kualitas udara yang semakin memburuk tersebut. Karena dengan meningkatnya polusi udara maka berdampak buruk bagi kesehatan paru-paru.

Baca Juga: Jejak Inspirasi Sarman Simanjorang, Anak Petani Menaklukkan Mimpi

Sejumlah penyakit akan timbul di tengah kondisi udara yang memburuk. Menghirup polutan udara dapat mengiritasi saluran pernapasan dan dapat menyebabkan sesak napas, batuk, asma, bronchitis dan akhirnya akan berujung pada kematian.

Sementara belum ada penanganan tegas dari pemerintah, masyarakat dapat melakukan beberapa hal untuk melindungi diri dari sejumlah dampak yang ditimbulkan saat beraktivitas di tengah kualitas udara yang memburuk. 

Berikut beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk menjaga kesehatan paru-paru di tengah kondisi udara yang buruk.

Baca Juga: [CEK FAKTA] Jennie BLACKPINK bakal Akting di Film Marvel

Penggunaan Air Purifier

Sejumlah perusahaan teknologi saat ini telah mengembangkan sebuah mesin yang dapat menetralisir udara dari polusi. Air purifier dikembangkan dengan fungsi tersebut yang dapat membantu menjaga kualitas udara.

Tapi, Air purifier sendiri masih termasuk fasilitas mahal, sehingga sulit untuk diakses oleh sejumlah kalangan masyrakat. Di sisi lain, alat itu hanya berfungsi untuk membersihkan udara dalam satu ruangan, sehingga terbatas saat beraktivitas di luar ruangan.

Baca Juga: Ratusan Hero Berhimpun di "GrandChase Mobile", Sensasi Main dan Kompetisi Menakjubkan!

Batasi Penggunaan Pewangi Buatan

Penggunaan pewangi buatan seperti lilin aroma terapi, atau pengharum otomatis dinilai membuat udara di dalam runagn menjadi lebih segar. Ketika rungan lebih segar seseorang akan merasa lebih releks dan nyaman.

Tapi, banyak yang tidak menyadari bahwa hal itu justru sangat berdampak pada paru-paru. Misalkan penggunaan lilin aroma terapi untuk menyejukan ruangan.

Dilansir dari The New York Times, benda itu mengandung benzena dan formaldehida. Kedua zat kimia tersebut akan menyebabkan kanker bila masuk ke dalam tubuh secara terus menerus.

Untuk itu disarankan untuk mulai mengurangi penggunaan pewangi buatan yang sering dipakai di dalam rumah.

Baca Juga: Hari Kesadaran Albinisme: Diskriminasi Warna Kulit yang Terus Disuarakan

Jangan Membakar Sampah

Menjadi kebiasaan umum bagi masyarakat Indonesia untuk melakukan kegiatan membakar sampah. Hal itu dinilai lebih efektif untuk mengurangi jumlah sampah yang beredar.

Tapi, melansir dari Halodoc, membakar sampah baik orgnaik maupun anorganik atau pelastik, sama-sama memiliki sejumlah zat beracun yang akan menyebar lewat udara.

Banyak zat beracun yang sangat berbehaya bagi tubuh akan terlepas dan terhirup oleh manusia, seperti Nitrogen Oksida, Sulfur Dioksida sampai dengan Benzo(a)pyrene (BAP) dan polyaromatic hydrocarbons (PAHs), yang keduanya telah terbukti menyebabkan kanker.

Baca Juga: [CEK FAKTA] “Loneliness” Menggema di AS, Putri Ariani Dapat Royalti Rp35 Miliar?

Latihan Pernapasan

Melatih pernapasan akan membantu meningkatkan fungsi paru-paru. Terutama bagi yang merupakan perokok atau yang pernah merokok. Kegiatan itu juga baik bagi yang memiliki sejumlah penyakit paru-paru bila dilakukan dengan tepat dan terawasi oleh ahli.

Untuk melakukan Latihan pernapasan, bisa menggunakan beberapa alat seperti spirometer. Perangkat itu sering digunakan setelah operasi untuk membantu proses pemulihan.

Sama seperti air purifier, alat itu memiliki harga yang cukup mahal, sehingga sulit diakses oelh masyarakat. Di sisi lain, penggunaannya yang lebih rumit sehingga perlu dipakai dengan hari-hati.

Baca Juga: Tayang Besok! Ezra Miller Melaju di Putaran Waktu dalam "The Flash"

Menjaga Pola Makan

Memiliki pola makan yang sehat juga sangat membantu menyehatkan fungsi paru-paru. Mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin D dapat membantu menyehatkan paru-paru.

Sebuah studi tahun 2017 terhadap penderita asma menemukan bahwa kadar vitamin D yang sehat mengurangi jumlah serangan asma yang memerlukan pengobatan kortikosteroid.

Selain vitamin D, makanan dan minuman tertentu yang mengandung senyawa antioksidan dan anti-inflamasi juga dapat mengurangi peradangan saluran napas. bisa mencoba minum teh hijau, makan buah beri, brokoli, kunyit, dan cokelat hitam.

juga bisa mulai mengonsumsi makanan rendah karbohidrat dan tinggi lemak sehat. Proses metabolisme karbohidrat menghasilkan lebih banyak karbon dioksida dan menggunakan lebih banyak oksigen dibandingkan metabolisme lemak.