Kualitas Udara di Banjarbaru Dipantau dengan Alat Pengukur KLHK

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarbaru memasang alat pengukur kualitas udara ambien dengan metode passive sampler di beberapa lokasi di Kota Banjarbaru

Stasiun Pemantauan Kualitas Udara Ambien (SPKUA) di RTH Masjid Al-Munawarah Banjarbaru. Foto : apahabar/Fida

apahabar.com, BANJARBARU – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarbaru memasang alat pengukur kualitas udara ambien dengan metode passive sampler di beberapa lokasi. 

Seperti di kawasan perkantoran Balai Kota Banjarbaru, perumahan kehutanan Kelurahan Sungai Besar, Banjarbaru Selatan.

Kemudian, kawasan zona transportasi depan Panti Sosial Bina Mulia Jl.A.Yani KM 27.400 Kecamatan Landasan Ulin dan kawasan Industri LIK Liang Anggang.

Kepala Bidang Penegakan Hukum dan Pengendalian Lingkungan DLH Kota Banjarbaru, Shanty Eka Septiani mengatakan pemasangan alat ini rutin dilakukan.

Tujuannya untuk menguji kualitas udara di Banjarbaru yang kemudian diserahkan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). 

"Pemantauan kualitas udara ini dilakukan setahun dua kali, tahap pertama kami pada bulan Maret - April, dan ini tahap kedua,” ujarnya Kamis (14/9).

Sama seperti tahap pertama, alat akan dicabut setelah dua pekan dipasang.  "Hasilnya dikirim ke Jakarta," ungkapnya. 

Passive sampler merupakan metode sederhana yang digunakan untuk pengukuran udara dengan parameter ukur NO2 (Nitrogen Dioksida) dan SO2 (Sulfur Dioksida).

“Peralatannya langsung dari KLHK, kami hanya memasang alat di empat titik lokasi yang telah ditentukan,” jelasnya.

Adapun data dari pengambilan sampel sendiri, akan dipakai sebagai indeks kualitas udara.

Seperti diketahui, Banjarbaru hanya memiliki satu Stasiun Pemantauan Kualitas Udara Ambien (SPKUA) yakni di RTH Masjid Al-Munawarah, yang mana pengukurannya terbatas hanya sampai 5 kilometer. 

Dengan adanya pemasangan alat pengukur udara ambien dari KLHK di sejumlah lokasi tadi tentunya dapat membantu untuk mengetahui kualitas udara Banjarbaru secara pasti. 

"Secara umum saat ini kualitas udara di Kota Banjarbaru mengalami penurunan, hasil dari data indeks standar pencemaran udara di SPKUA RTH Al Munawwarah pagi tadi masuk kategori kuning atau tidak sehat,” tuntasnya.

Baca Juga: Warning! Kualitas Udara Banjarbaru Berbahaya untuk Manusia