Kalsel

Kronologis Penangkapan Penusuk Wildan, Mahasiswa Tanbu yang Tewas Dikeroyok

apahabar.com, BANJARMASIN – Tuntas sudah perburuan polisi terhadap dua pengeroyok Muhammad Wildan (19), mahasiswa asal Tanah…

Dua pelaku penganiayaan Wildan diamankan tim gabungan Polresta Banjarmasin, Minggu (28/2) sore. Foto: Ist

apahabar.com, BANJARMASIN – Tuntas sudah perburuan polisi terhadap dua pengeroyok Muhammad Wildan (19), mahasiswa asal Tanah Bumbu (Tanbu).

Minggu (28/2) sekitar pukul 17.00 Wita, kedua pelaku dilaporkan datang menyerahkan diri.

“Diantar keluarga,” kata Kapolresta Banjarmasin, Kombes Rachmat Hendrawan.

Kendati demikian, penyerahan diri juga bukan tanpa sebab. Polisi perlu kerja ekstra melakukan penyelidikan. Termasuk mendekati pihak keluarga.

Penyelidikan melibatkan tim gabungan Satuan Reskrim Polresta Banjarmasin, Resmob Polda Kalsel, dan Unit Reskrim Polsek Banjarmasin Selatan.

Perundingan setelah polisi mendapati keterangan saksi dan melakukan penyelidikan lebih lanjut.

“Dari hasil penyelidikan, kita berhasil mengidentifikasi pelakunya,” kata kapolresta.

Pelaku ternyata bernama Erfandi (20) dan Wahyu (24). Mereka warga Jalan Kelayan A/Antasan Segera, Kelurahan Murung Raya, Banjarmasin Selatan.

“Kita dapati foto salah satu pelaku dan kita perlihatkan ke saksi. Saksi membenarkan kalau memang orang yang teridentifikasi oleh kami adalah pelaku,” jelasnya.

Berbekal informasi itu polisi langsung mendatangi tempat biasa keduanya nongkrong.

“Kami juga mengimbau keluarga pelaku secara preventif untuk menyerahkan pelaku,” sambung Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin, Kompol Alfian Tri Permadi.

Hingga pada akhirnya, lanjut Alfian, kedua pelaku diantar keluarga mereka ke Mapolresta Banjarmasin.

Atas penganiayaan yang berujung tewasnya Wildan, keduanya dijerat Pasal 170 Ayat 2 ke 3 KUHP.

Untuk senjata tajam yang digunakan untuk menusuk korban ternyata sudah dibuang oleh pelaku.

“Kita juga sedang melakukan pendalaman dan akan menggelar rekonstruksi penganiayaan,” ujar Alfian.

Sebagai pengingat, Wildandikeroyok oleh dua pria tak dikenal di sebuah warung nasi goreng di kawasan Lingkar Dalam Selatan, Banjarmasin Selatan, Jumat, 5 Februari.

Dini hari itu, Wildan sedang bersama rekannya bernama Putra berniat membeli nasi goreng. Tiba-tiba dua pria tak dikenal mengeroyoknya dengan senjata tajam.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:

Menurut Putra, kala itu Wildan secara tak sengaja menatap pelaku saat handphone keduanya berdering. Diduga dari sanalah pelaku tersinggung.

Putra mengatakan pelaku terlihat bertubuh gempal, dan tidak terlalu tinggi. Ciri autentiknya, salah satu pelaku memiliki tato di dada kiri, berambut pirang lumayan panjang.

Untuk, pelaku kedua Putra tidak terlalu bisa mengingatnya.

“Kejadiannya cepat, dia bertopi. Badannya tinggi besar berkulit sawo matang,” ujar Putra.

Walhasil, Wildan tersungkur dengan lima tusukan bersarang di sekujur tubuhnya. Ia langsung dilarikan ke RS Bhayangkara Banjarmasin.

Sepekan dirawat, pihak rumah sakit memperbolehkan Wildan menjalani perawatan jalan.

Wildan kemudian dirawat di rumah pamannya, di kawasan Jalan Lingkar Dalam, Gang Berkat Ibu, Pekapuran Raya, Banjarmasin Selatan.

Selama dirawat di rumah pamannya Wildan kerap mengeluh sakit.

Hingga pada Sabtu, 20 Februari 2020 ayah korban memutuskan untuk membawa Wildan pulang ke kampung halamannya di Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu.

Nahas, dua hari kemudian Wildan meninggal dunia dalam perjuangannya melawan sakit yang dideritanya.

INNALILLAHI! Mahasiswa Tanbu Korban Pengeroyokan di Banjarmasin Wafat, Pelaku Masih Buron