Krisis Air Bersih

Krisis Air Bersih di Bogor: Pemkab Data Wilayah Rawan

Pemkab Bogor mulai mendata wilayah yang rawan krisis air bersih. Karena dampaknya sudah terasa.

Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan (Foto: apahabar.com/Muhammad Hendra).

apahabar.com, BOGOR - Pemkab Bogor mulai mendata wilayah yang rawan krisis air bersih. Karena dampaknya sudah terasa.

Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan meminta jajarannya sigap. Ia mengaku sudah menggelar rapat koordinasi dengan para camat dan jajarannya. Langkah itu dilakukan guna mendata wilayah yang rawan terdampak krisis air.

"Jangka pendek untuk bisa antisipasi pertama adalah inventarisasi daerah yang rawan kekeringan. Kami minta PDAM, BPBD, dan dinas yang lainnya untuk mendeteksi dini dari sekarang, daerah mana saja yang sudah mulai," katanya, Rabu (2/8).

Iwan mengatakan fokus jangka pendek sekarang untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga.

"Kemarin sudah dilaksanakan koordinasi PDAM harus dengan pihak ketiga penyedia air curah, fokus kepada bantuan kebutuhan air bersih untuk warga yang dilanda kekeringan," imbuhnya.

Tak lupa, Iwan turut menggandeng TNI-Polri untuk membantunya menghadapi permasalahan itu.

"Kemarin si daerah Nanggung, Cigudeg, Jonggol, dan beberapa wilayah. Mudah-mudahan kita bisa mengantisipasi, dan pasti kami juga minta bantuan dari TNI-Polri," tuturnya.

Sementara itu, Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bogor Asep Sulaeman menyebut berdasarkan data yang diterimanya, sudah ada 5 kecamatan yang disalurkan air bersih.

"Ini sudah ada 5 kecamatan ya, cuma dari sisi volume yang sudah terdata di kita terakhir totalnya sudah 180 ribu liter. Memang kebanyakannya di daerah Bogor bagian barat, di Jasinga, Nanggung, ada juga di Cibungbulang. Di Bogor timur ada di Jonggol, sama di Cijeruk," beber Asep.

Sebelumnya diberitakan, Kabupaten Bogor nyaris tak diguyur hujan sepekan terakhir. Terutama wilayah Kecamatan Jonggol. Dampaknya, terjadi krisis air bersih.

Staf Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor Jalaluddin menyebut fakta lebih spesifik. Krisis air bersih terjadi di Desa Wening Galih.

"Masyarakat hanya mempunyai satu sumber air yaitu dari curah hujan, warga kesulitan memenuhi kebutuhan air bersih setiap harinya," bebernya.

Kata dia, masyarakat di Desa Wening Galih hanya memanfaatkan sumber air dari hujan. Sehingga apabila jika tak turun, warga kesulitan air bersih.

"Sementara di beberapa titik krisis air untuk kebutuhan sudah terpenuhi dalam dua hari ke depan. Hampir seluruh wilayah Desa Wening Galih sangat membutuhkan pendistribusian air bersih," tutup Jalaluddin.