Info Kesehatan

Kretek Tulang Bikin Candu, Amankah untuk Kesehatan?

apahabar.com, JAKARTA – Meregangkan tubuh dengan cepat atau sedikit ditekan bahkan  menghentak sampai bersuara ‘kretek’ memang…

Ilustrasi pijat kretek. Foto: Halodoc.

apahabar.com, JAKARTA - Meregangkan tubuh dengan cara cepat yakni sedikit ditekan bahkan menghentak sampai bersuara "kretek" memang terkesan melegakan, terlebih bila dilakukan saat persendiannya kaku.

Setelah merasa lega, maka praktik tersebut menjadi candu hingga Anda melakukannya secara terus-menerus sebagai kebiasaan.

Masyarakat umum percaya melakukan "kretek" dapat mengatasi rasa nyeri, terapi inipun dalam ilmu kedokteran disebut terapi tulang atau chiropractic.

Terapi chiropractic adalah prosedur yang dilakukan oleh ahli terapi yang sudah menjalani pelatihan khusus disebut chiropractor. Tujuannya adalah untuk mengembalikan kemampuan sendi agar bergerak seperti semula.

Lantas, dari Mana Asal Suara "Kretek"

Bunyi yang dihasilkan berasal dari ruang dalam sendi yang terbuka sehingga membuat sendi naik turun lantas menarik gas-gas yang terlarut dalam cairan sinovial.

Ketika oksigen dan karbondioksida menjadi kurang larut, maka terbentuk gelembung, gelembung yang ada di dalam cairan sendi pecah akibat tekanan, sehingga menghasilkan bunyi "kretek".

Setelah Anda membunyikan sendi-sendi tulang, anda tidak bisa langsung mendapat bunyi serupa lagi dalam jangka waktu dekat.

Bila suara "kretek" itu muncul lagi dan bisa Anda lakukan berulang kali, kemungkinan besar karena ligamen anda bergerak kembali ke tempatnya.

Efek "Kretek" dari Sisi Kesehatan

Menurut Better Health Channel, tak hanya masalah tulang belakang, chiropractic dapat mengatasi berbagai gangguan muskuloskeletal lainnya, seperti: sakit punggung, leher terasa sakit, sakit kepala, whiplash, keseleo, cedera otot akibat aktivitas sehari-hari, arthritis, keterbatasan gerak pada punggung, bahu, leher, atau kaki.

Namun, tidak semua gangguan sistem gerak bisa ditangani dengan metode chiropractic. Harus dipastikan terlebih dahulu kepada dokter spesialis tulang mengenai terapi chiropractic ini sesuai dengan keluhan yang anda rasakan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak menganjurkan orang-orang dengan kondisi kesehatan tertentu untuk menjalani manipulasi chiropractic, seperti: penyakit tulang dan infeksi, patah tulang, sendi yang meradang, seperti pada kasus rheumatoid arthritis, beberapa masalah sirkulasi dan infeksi pada sistem saraf.

Praktisi kesehatan VDVC Health mengatakan bahwa kebiasaan melakukan "kretek" bukan kebiasaan yang baik.

Berbagai penelitian membuktikan bahwa kebiasaan membunyikan tulang dapat menimbulkan cedera, menimbulkan pengapuran dan berpotensi untuk melemahkan saraf.