apahabar.com, TAPIN - Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Tapin, Hj Henny Hendriyanti mengajak seluruh elemen bergabung jadi relawan demokrasi. Tenaganya sangat dibutuhkan selama tiga bulan dalam menghadapi pemilu 2019.
"Kami mengharapkan masyarakat Tapin, baik dari latar belakang agama maupun organisasi pemuda bisa ikut serta berpartisipasi menjadi relawan demokrasi ini," katanya kepada apahabar.com, Jumat (11/1).
Baca Juga: Bawaslu Tapin Pantau Rencana Kunjungan KH Ma'ruf Amin ke Binuang
Bahkan, ada beberapa wartawan yang ikut seleksi pendaftaran pada hari ini tadi. "Karena relawan demokrasi ini diberikan honor lumayan. Dengan kisaran Rp 750 ribu per bulan selama tiga bulan bertugas, hingga bulan April 2019 mendatang," ungkapnya.
Ketua KPUD Tapin, Hj Henny Hendriyanti. Foto-apahabar.com/Nasrullah
Sedikitnya ada 55 orang relawan demokrasi yang disiapkan. Harapannya 17 Januari ini semuanya sudah rampung. Agar dapat membantu KPUD melakukan sosialisasi. Seperti jenis surat suara yang ada 5 macam, tata cara mencoblos yang benar, dan mendorong masyarakat untuk datang ke TPS, 17 April 2019 nanti.
Baca Juga: Pengamat: Debat Capres Jadi Sarana Pendidikan Politik
Sejauh ini, KPUD Tapin sudah siap melaksanakan perhelatan akbar pemilihan presiden dan wakil serta anggota legislatif secara serentak. Baik dari aspek anggaran maupun regulasi.
Hanya saja KPUD Tapin belum menerima petunjuk teknis tentang Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) di tingkat TPS.
"Apabila kami telah menerima, selanjutnya kami akan laksanakan bimbingan teknis (Bimtek) ke tingkat PPK, bagaimana tata cara perhitungan suara di tingkat TPS," terangnya.
Baca Juga: Perludem: Putusan Bawaslu Soal Oso Mengecewakan
Sementara untuk logistik Pemilu sudahsiap. Semua perlengkapan sudah berdatangan ke gudang logistik Komisi Pemilihan Umum Tapin. Seperti sampul formulir, sampul rekapitulasi perhitungan, bilik suara, bantalan, busa mencoblos, spidol dan pulpen. "Hanya yang belum datang tinggal kertas suara," imbuhnya.
Reporter: Nasrullah HSSEditor: Ahmad Zainal Muttaqin