Sekolah Dipagar Seng

KPAD Bekasi Beri Layanan Psikososial kepada Siswa SDN Bantargebang V

Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi, memberikan pendampingan psikososial kepada para siswa SDN Bantargebang V, Kota Bekasi.

Saalah satu siswa SDN Bantargebang V Kota Bekasi. Foto: apahabar.com/Mae Manah

apahabar.com, BEKASI - Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi memberikan pendampingan psikososial kepada para siswa SDN Bantargebang V Kota Bekasi.

Sebelumnya, SDN Bantargebang V Kota Bekasi sempat dipagar seng akibat lahan tersebut berstatus sengketa. Beruntung sekolah tersebut telah diperbolehkan buka kembali, sembari menunggu Pemerintah Kota Bekasi membayar uang ganti rugi kepada ahli waris.

Wakil Ketua KPAD Kota Bekasi Novrian menjelaskan kegiatan pendampingan psikososial terhadap siswa SDN Bantargebang V digelar bersama dengan mahasiswa dan dosen Psikologi Universitas Islam 45 (Unisma) Bekasi.

“Jadi kita pada pemulihan sebenarnya, pengkondisian biar anak-anak tetap semangat belajar dan nyaman dalam kondisi seperti yang hari ini kita lihat,” kata Novrian, Sabtu (9/9).

Baca Juga: Sengketa Lahan 3 SDN di Bekasi, Pemkot Wajib Bayar Rp19 Miliar

Kegiatan tersebut dilakukan dengan pendekatan partisipatoris dengan menghadirkan pemberian materi sambil bermain. Tujuannya, agar anak-anak terlibat aktif daam kegiatan tersebut.

“Ada permainan, ada pemberian motivasi, anak juga terlibat. Konsepnya adalah anak terlibat dalam proses pembelajaran. Jadi anak bukan sebagai objek, tapi anak sebagai subjek,” terangnya.

Senada, Dosen psikologi Unisma Bekasi, Novita Dian Iva Prestiana membeberkan, selain memotivasi anak-anak untuk bangkit dari peristiwa trauma akibat sekolahnya dipagar seng, pihaknya juga memberi edukasi terkait batasan tubuh anak. Hal itu penting agar anak-anak lebih waspada terhadap orang-orang yang tidak dikenal.

“Ketika dihadapkan orang-orang yang tidak dikenal itu apa aja bagian tubuh yang tidak boleh disentuh atau boleh disentuh. Terus kemudian, bagaimanakah ketika dia ada perasaan gak nyaman itu mengekspresikannya seperti apa,” ujar Dian.

Baca Juga: Tanpa Kabar, SDN Bantargebang V Dipagar Seng, Kepsek Syok Berat

Menurut Dian, saat mengamati gestur para siswa tersebut, anak-anak terlihat gembira dan senang menikmati materi yang diberikan. Hal itu, terutama terlihat bagi para siswa yang duduk di bangku kelas 6.

Dian kemudian mengimbau para orang tua dan pihak sekolah agar terus memotivasi anak-anak untuk tetap bersemangat di tengah keterbatasan yang dimiliki.

“Untuk sekolah jadi tetap menjaga motivasi dia mengantarkan (bahan ajar) dengan enak, menjaga perasaan anak supaya tetap mendapatkan ilmu yang baik dari pihak sekolah,” paparnya.

Di tempat yang sama, Kepala Sekolah SDN Bantargebang V Kota Bekasi, Aisyah mengucapkan terima kasih atas pendampingan yang diberikan oleh KPAD dan mahasiswa Psikologi Unisma Bekasi. Menurutnya, kegiatan tersebut berdampak baik terhadap pemulihan mental anak.

Baca Juga: Ganti Rugi 3 SDN di Bantargebang, Disdik Minta Ahli Waris Bersabar

Dia mengakui, pemagaran seng yang sempat terjadi telah membuat kegiatan belajar mengajar di SDN Bantargebang V tersendat. Hal itu berpengaruh nyata terhadap mental para guru dan siswa.

“Memang dalam satu hari luar hiasa ya kami dan anak-anak berpengaruh besar ya, semuanya tanda tanya. 'Kenapa kita PJJ, sementara anak-anak lainnya belajar seperti biasanya’. Itu aja yang beban mental untuk anak-anak,” terang Aisyah.

Dia lalu berharap, pemerintah setempat bisa segera menyelesaikan kasus sengketa lahan tersebut sehingga para siswa bisa kembali belajar dengan leluasa tanpa ada pembatasan.

“Kami berharap mudah mudahan permasalahannya cepat selesai dan anak anak bisa kembali belajar dengan leluasa dan yang dibatasi bisa segera dibuka,” tandasnya.