TOD Jabodetabek

Kota Berkelanjutan, Kemenko Perekonomian Kembangkan Kawasan TOD

Kemenko Bidang Perekonomian menyebut kawasan berorientasi transit (Transit Oriented Development/TOD) perlu terus dikembangkan untuk kota yang berkelanjutan.

Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Wahyu Utomo (atas) mini seminar (study session) dengan tajuk “Joint TOD Study Session for Jakarta Metropolitan Region”. Foto: ANTARA

apahabar.com, JAKARTA - Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kementerian Kemenko Bidang Perekonomian Wahyu Utomo menyebut kawasan berorientasi transit (Transit Oriented Development/TOD) perlu terus dikembangkan untuk kota yang berkelanjutan.

“Pemerintah Indonesia juga terus bekerja sama dengan pemerintah negara lain seperti Jepang untuk mengembangkan TOD melalui berbagai program, termasuk Program JUTPI yang saat ini telah memasuki fase ketiganya dengan fokus pada studi penyelenggaraan TOD di Jabodetabek,” katanya dalam diskusi Joint TOD Study Session for Jakarta Metropolitan Region di Jakarta, Kamis (2/3).

Dia menyebut pengembangan kawasan TOD yang tepat, antara lain dengan berfokus pada simpul transportasi, dapat membuat masyarakat lebih mudah mengakses moda transportasi umum dari pemukiman mereka.

“Wilayah Metropolitan Jabodetabek saat ini menghadapi isu yang cukup serius terutama dalam sektor transportasi, dan salah satu upaya untuk mengatasi hal tersebut perlu dikembangkan berbagai kebijakan untuk mendorong minat masyarakat dalam menggunakan moda transportasi umum massal seperti MRT, LRT, dan BRT,” terang Wahyu.

Baca Juga: Potret Wajah Kali Ibu Kota Jakarta yang Tercemar Limbah Rumah Tangga

Di kesempatan yang sama, Director of Urban Transport Planning Ministry of Land, Infrastructure, Transport and Tourism (MLIT) Japan Kenya Nakanishi menyampaikan bahwa pemerintah perlu menyampaikan informasi yang memadai kepada pihak swasta pengembang TOD (swasta) dan masyarakat, terkait insentif yang akan diberikan dalam pengembangan kota berkelanjutan.

Sementara itu, Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah II Kementerian PUPR Melva Eryani Marpaung mengatakan perlunya evaluasi oleh setiap instansi yang terkait atas peran masing-masing dalam penyelenggaraan TOD. Ini penting guna meningkatkan minat masyarakat dan badan usaha untuk berpartisipasi dalam penyelenggaraan TOD.

Senada, Senior Representative JICA Indonesia Shigeo Honzu turut menyampaikan bahwa hasil study session ini akan sangat bermanfaat bagi seluruh pemangku kepentingan yang melaksanakan Program JUTPI-3

“Selanjutnya JICA akan sangat terbuka untuk berkolaborasi dalam perencanaan pengembangan TOD di Indonesia,” katanya.