News

Korut Tuding AS Biang Kerok Serangan Rusia ke Ukraina

apahabar.com, JAKARTA – Korea Utara (Korut) menuding Amerika Serikat sebagai biang kerok terjadinya penyerangan Rusia ke…

Pemimpin Korut Kim Jong Un dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto-Reuters.

apahabar.com, JAKARTA – Korea Utara (Korut) menuding Amerika Serikat sebagai biang kerok terjadinya penyerangan Rusia ke Ukraina.

Menurut pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Korea Utara, yang hanya dirilis di situs mereka, Amerika Serikat harus disalahkan atas bencana yang sedang berlangsung.

“Akar penyebab krisis di Ukraina juga karena keangkuhan dan kesewenang-wenangan Amerika Serikat,” demikiaan menurut pernyataan resmi Kemlu Korut dikutip CNN Indonesia dari AFP, Minggu (27/2).

Sementara itu, peneliti studi politik internasional untuk masyarakat Korut, Ri Ji-song menyatakan, Washington mengejar supremasi militer dengan mengabaikan permintaan resmi Rusia soal keamanan negara.

Ri Ji Song mengecam AS karena dinilai memegang standar ganda akibat ikut campur urusan negara lain atas nama perdamaian dan stabilitas.

“Namun, tanpa alasan yang baik, mereka [AS] mencela tindakan pertahanan diri yang diambil negara untuk memastikan keamanan nasional mereka sendiri,” kata Ri Ji Song.

Ia kemudian melanjutkan, “Berlalu sudah hari-hari AS menggunakan kekuasaan tertingginya.”

Salah satu profesor Studi Korea Utara di Universitas Ewha Womans, Park Won-gon, mengatakan hal serupa.

“Kesimpulannya adalah semua gara-gara Amerika Serikat. Poin utamanya, Anda akan menderita jika tidak punya kekuatan,” tuturnya.

Korea Utara dan Rusia disebut memiliki hubungan diplomatik yang hangat.

Moskow sebelumnya pernah membantu Pyongyang menentang tekanan atau kecaman soal peningkatan kekuatan militer Korut.

Tak hanya Korut, China juga turut menyalahkan gejolak yang terjadi di Ukraina imbas ulah Amerika Serikat.

Di saat yang sama, Korut kembali melakukan uji coba rudal balistik. Korea Selatan, sekutu dekat AS, menganggap tindakan tersebut tak bisa diterima, apalagi saat dilakukan di tengah huru-hara invasi Rusia ke Ukraina.