KORMI Tapin Siap Catat Rekor MURI Laung Terbanyak

Dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Tapin ke-59, Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Kabupaten Tapin menggelar jalan sehat dengan men

Oleh Sandy
KORMI Kabupaten Tapin menggelar konferensi pers bersama Direktur Operasional MURI. Foto - bakabar.com/Sandy.

bakabar.com, RANTAU - Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Tapin akan menggelar jalan sehat menggunakan laung terbanyak yang diajukan untuk dicatat dalam buku rekor MURI.

Ketua KORMI Tapin, H. Midpay Syahbani, menyampaikan rencana tersebut dalam konferensi pers bersama Direktur Operasional MURI, Yusuf Ngadri, di Sekretariat KORMI Tapin, Sabtu (7/12) malam.

"Jalan sehat akan digelar, Minggu (8/12), dengan titik kumpul di Lapangan Dwi Darma Rantau. Sebanyak 12 ribu peserta telah terdaftar untuk mengikuti kegiatan ini," papar Midpay.

Midpay menjelaskan tiga kategori yang diajukan untuk dicatat dalam rekor MURI. Mulai dari peserta jalan sehat terbanyak menggunakan laung, mewarnai laung dengan peserta terbanyak, dan senam japin oleh keluarga terbanyak.

"Motivasi kami berasal dari kesuksesan dua tahun terakhir, di mana kegiatan serupa selalu mendapatkan sambutan luar biasa dari masyarakat. Karena itu, kami ingin mencatatkan kegiatan ini dalam sejarah melalui Rekor MURI," jelasnya.

Menurutnya, acara ini juga memiliki tiga tujuan utama, dalam rangka merayakan Hari Jadi Kabupaten Tapin dengan penuh semangat, melibatkan keluarga secara masif, dan melestarikan seni budaya daerah agar dikenal lebih luas.

Sementara Yusuf Ngadri mengapresiasi inisiatif KORMI Tapin. Ia menilai kegiatan ini memenuhi kriteria untuk dicatat dalam MURI, baik dari sisi keunikan maupun kebersamaan.

"Acara ini sangat relevan dengan nilai-nilai MURI, mulai dari antusiasme peserta, keseragaman penggunaan laung sebagai simbol budaya daerah, hingga harmoni keluarga dalam semangat kebersamaan," jelas Yusuf.

"Kolaborasi seni, budaya, dan olahraga yang diwujudkan dalam kegiatan ini menjadi bukti nyata kecintaan masyarakat terhadap daerahnya," lanjutnya.

Ia menambahkan, sesuatu yang luar biasa tanpa pencatatan akan mudah dilupakan. Oleh karena itu, pihaknya akan memverifikasi langsung kegiatan ini untuk memastikan kelayakannya masuk dalam Rekor MURI.

"Kegiatan ini diharapkan tidak hanya mencatatkan sejarah bagi Kabupaten Tapin, tetapi juga meningkatkan kebanggaan masyarakat terhadap seni dan budaya daerah," pungkasnya.