Tak Berkategori

Korban Banjir di Batola Mulai Diungsikan Hingga Marabahan

apahabar.com, MARABAHAN – Debit banjir yang belum terlihat menurun di Barito Kuala, ikut meningkatkan jumlah pengungsi….

Sejumlah pengungsi banjir di Barito Kuala menempati Gedung Serba Guna di Desa Sungai Sahurai Kecamatan Rantau Badauh. Foto-Istimewa

apahabar.com, MARABAHAN – Debit banjir yang belum terlihat menurun di Barito Kuala, ikut meningkatkan jumlah pengungsi.

Memasuki hari ketujuh, Rabu (20/1), ribuan warga di Kecamatan Mandastana, Jejangkit dan Alalak telah meninggalkan rumah masing-masing.

Mereka kemudian menempati sejumlah posko pengungsian di kecamatan yang tidak terimbas banjir di Rantau Badauh, Cerbon, Bakumpai, Anjir Muara, hingga Marabahan.

Seperti posko pengungsian Desa Danda Jaya Kecamatan Rantau Badauh, tercatat sudah diisi 277 warga. Pengungsi juga ditempatkan di Sungai Rasau, serta Gedung Serba Guna.

Sementara pengungsi yang terdata di Anjir Muara berjumlah sekitar 300 orang. Sedangkan di Cerbon terdata 292 pengungsi yang menempati posko di Desa Sawahan, Sungai Tunjang, dan Bantuil.

Pengungsi juga ditampung di Kecamatan Bakumpai, tepatnya di Desa Batik sebanyak 87 warga dan Bahalayung 52 warga, serta Kelurahan Lepasan 91 warga.

Arus pengungsian juga sampai ke Marabahan. Mereka ditempatkan di Desa Bagus. Sementara desa dan kelurahan di Marabahan juga mulai bersiap menerima pengungsi.

“Kami sudah menerima 61 orang yang berasal dari Mandastana, Jejangkit dan Alalak,” jelas Hasanah, Kepala Desa Bagus.

Untuk memenuhi kebutuhan pengungsi, perangkat desa memanfaatkan bantuan dari warga sekitar maupun posko induk di Desa Puntik Tengah.