Kalsel

Kontroversi Tanaman Bajakah, Hanya Pencegahan Dini Bukan Mengobati

apahabar.com, BANJARMASIN – Ramainya perbincangan mengenai tanaman Bajakah yang disebut-sebut dapat menjadi obat kanker payudara, menimbulkan…

Foto utama:Akar Bajakah. Foto-Tekno Tempo.co

apahabar.com, BANJARMASIN – Ramainya perbincangan mengenai tanaman Bajakah yang disebut-sebut dapat menjadi obat kanker payudara, menimbulkan pro dan kontra dari berbagai pihak.

Dari sisi medis, pakar kesehatan tidak menyarankan untuk mengkonsumsinya tanpa dosis yang tepat dan petunjuk dari dokter ahli. Di sisi lain, masyarakat mulai berburu tanaman endemik khas Kalimantan ini untuk dijadikan peluang bisnis.

Sebelumnya, Dosen Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat (FK ULM), Isnaini mengatakan konsumsi tanaman herbal secara sembarangan justru bisa memperparah kanker itu sendiri.

“Antioksidan dalam tanaman herbal ibarat mata pisau yang berbahaya, apabila dosisnya tepat maka akan menyebabkan kematian sel kanker, namun apabila tidak pas malah sebaliknya bisa memperparah,” ujar Isnaini kepada apahabar.com belum lama ini.

Senada, Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) cabang Kalimantan Selatan, Farida Hasan Aman juga mengatakan penyakit sejenis kanker akan lebih aman dilakukan penanganan oleh tim medis kesehatan.

“Kami dari YKI lebih mengutamakan penanganan medis, tidak menyarankan untuk memakai herbal apapun itu,” ucap Farida saat ditemui di Kantor YKI, Selasa (20/8) siang.

Penggunaan herbal ujarnya diperbolehkan saja, namun tidak sembarang untuk dikonsumsi dan ada hal-hal yang perlu diperhatikan. Seperti jenis herbal, dosisnya, aturan pemakaian, semua itu pun tetap harus melalui konsultasi kepada dokter ahli.

“Herbal ibarat vitamin saja bisa untuk pencegahan, tapi itu jauh sebelum terdeteksi. Kalau sudah, tentunya harus ditangani oleh dokter,” kata istri mantan Gubernur Kalsel periode 1995-2000 ini.

Dibanding mengkonsumsi tanaman herbal, ia lebih menyarankan untuk deteksi dini pada diri sendiri. Mulai dari melakukan SADARI (Pemeriksaan payudara sendiri) hingga melalui pemeriksaan dokter.

YKI Kalsel sejauh ini telah mengupayakan pemahaman pentingnya pencegahan dini Kanker bagi masyarakat melalui sosialisasi, seminar dan lainnya. YKI juga memiliki klinik untuk pemeriksaan kanker serviks dan payudara dengan tarif yang terjangkau.

“Kalau merasa belum punya biaya untuk berobat ke dokter, bisa datang ke sini. Karena biayanya lebih murah. Padahal kalau lagi seminar seperti ini kita gratiskan, ibu-ibunya saja lagi yang mau atau tidak,” ungkapnya.

Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) cabang Kalimantan Selatan, Farida Hasan Aman. Foto-apahabar.com/Musnita Sari

Baca Juga: Penajam Paser Utara, Calon Ibu Kota Menyimpan Potensi Bajakah

Baca Juga: Pemprov Kalteng Diminta Segera Terbitkan Larangan Jual Bajakah

Reporter: Musnita SariEditor: Syarif