apahabar.com, JAKARTA – Kesal dihujat akibat konten mengundang pedangdut Saipul Jamil, presenter Gilang Dirga balik menantang warganet.
Saipul Jamil diundang Gilang Dirga, tak lama setelah bebas dari Lapas Cipinang akibat kasus asusila.
Undangan tersebut dianggap cukup kontroversi, mengingat Saipul Jamil banyak mendapat hujatan warganet.
Tak mengherankan kalau kemudian podcast Gilang Dirga bersama Saipul Jamil di YouTube, banjir hujatan dan penolakan.
Akhirnya Gilang Dirga memutuskan menghapus konten tersebut. Namun demikian, bukan berarti hujatan kepada presenter berusia 32 tahun ini berhenti.
Kesabaran Gilang Dirga pun mulai menipis, hingga akhirnya mengunggah pesan yang ditujukan kepada penghujat, Rabu (8/9).
Saking kesalnya kalimat-kalimat dalam unggahan tersebut ditulis Gilang Dirga dengan huruf kapital.
“SEBELUMNYA GUE MOHON MAAF SEBESAR2NYA ATAS NAMA GUE PRIBADI DAN TIM. SEJAK GUE TAKEDOWN VIDEO DENGAN SJ MASIH BANYAK YG NGATAIN GUE SERTA TIM DENGAN KATA-KATA KASAR,” tulis Gilang.
“BEGINI, GUE MENYADARI KESALAHAN GUE DENGAN MENGUNDANG SJ. TAPI ENTAH KENAPA GUE GAK TERIMA GUE DAN TIM DIKATAIN BEGITU,” sambungnya.
Dalam kalimat lain, Gilang Dirga meminta warganet yang berkomentar dengan kata-kata kasar, agar berani menyampaikan secara berhadapan.
“KALAU MEMANG IYA, SEBAIKNYA KITA KETEMUAN AJA LANGSUNG BUAT NGOBROL , SILAHKAN KATAIN GUE LANGSUNG DIDEPAN MUKA GUE! GUE TUNGGU DI DM YA, NANTI KITA TENTUKAN JADWALNYA,” pungkasnya.
Sebenarnya tak hanya warganet yang menolak Saipul Jamil. Sejumlah selebritis seperti Dedy Courbuzier, Ernest Prakasa, hingga aktivis media sosial Najwa Shihab juga menanggapi.
Dalam unggahan di akun Instagram pribadi, Najwa Shihab juga menyoroti sambutan yang dinilai berlebihan kepada Saipul Jamil.
"'Merayakan bebasnya pedangdut Saipul Jamil setelah lima tahun mendekam di penjara, bukan perkara sembarangan,” tulis Najwa.
“Perilaku ini lama kelamaan bisa membuat ‘pemakluman’ atas kekerasan seksual terhadap dua remaja yang dilakukannya,” tambahnya.
Najwa juga menilai pembebasan Saipul Jamil yang disajikan di berbagai media, juga dapat memicu korban kekerasan seksual untuk takut berbicara.
"Belum lagi hal ini juga bisa membuat korban semakin takut buat berbicara dan terbuka. Hadeh," tutup Najwa.