apahabar.com, BANJARBARU – Pemerintah Provinsi Kalsel kembali melakukan agenda rutin penanaman pohon endemik sebagai gerakan penghijauan untuk menjaga stabilisasi lingkungan. Aksi konservasi ini dilakukan untuk memperkuat langkah mitigasi serta mengurangi risiko bencana alam.
“Satu sisi aspek mitigasi langkah ke depan, di sisi lain melindungi vegetasi yang ada di Kalimantan,” ungkap Pj Gubernur Kalsel, Safrizal ZA usai melakukan penanaman di Kebun Raya Banua Banjarbaru, Selasa (6/4).
Kekayaan alam hayati yang ada di Kalsel, ujarnya, harus dilestarikan agar tidak dieksploitasi secara sembarang. Penanaman hari ini masuk dalam program Revolusi Hijau atau aksi tanam sejuta pohon, yang akan kembali diluncurkan 9 April nanti.
“Hari ini pemanasan, kita menanam jenis endemik khas Kalsel yaitu Kasturi. Kita juga ingin mengembangkan kelompok endemik khas nusantara lainnya,” lanjut dia.
Melalui pelestarian alam hayati, ini akan menjadi warisan berharga bagi penerus di masa yang akan datang. Pemprov Kalsel juga akan mengembangkan Kebun Raya Banua untuk menjadi pusat penelitian dan studi, serta ekowisata.
“Setiap orang harus pernah menanam pohon sekali dalam seumur hidupnya. Lakukan bersama-sama,” pesannya.
Ke depan, Kebun Raya Banua akan terus dikembangkan dari sisi infrastruktur serta sarana prasarana lainnya. Dia yakin, Kebun Raya Banua dapat membangkitkan perekonomian di Kalsel.
Sementara Kepala UPT Kebun Raya Banua, Agung Sriyono, dalam laporannya menyampaikan ada beberapa zona koleksi tumbuhan yang dikelola. Tumbuhan itu diantaranya zona koleksi tumbuhan obat, zona koleksi tumbuhan kayu, zona koleksi tumbuhan atsiri, aromatik dan rempah, zona koleksi tumbuhan buah, zona koleksi tumbuhan dikotil, dan koleksi tumbuhan anggrek di pembibitan.