Kalsel

Komunitas Wasaka Tapin Terawang Ratusan Pusaka

apahabar.com, RANTAU – Ratusan pusaka milik anggota Komunitas Pencinta Wasi Pusaka Banua (Wasaka) Tapin diperiksa patuah…

Kegiatan silaturahmi Wasaka Tapin di kediaman KH. Akhmad Rijali Abdul Karim di Jalan Datu Aling Kelurahan Rangda Malingkung Kecamatan Tapin Utara, Selasa, Malam (24/11).Foto-apahabar.com/Fauzi

apahabar.com, RANTAU – Ratusan pusaka milik anggota Komunitas Pencinta Wasi Pusaka Banua (Wasaka) Tapin diperiksa patuah (khasiatnya, red) di kediaman KH Akhmad Rijali Abdul Karim, Selasa (24/11) malam.

Seorang Ahli Pusaka, Ruslan Hiyung menerawang bilah demi bilah pusaka tersebut. Dia menyebut, khasiat dari pusaka-pusaka tersebut, mulai dari perihal rezeki sampai urusan cinta, ada di setiap bilah bilah pusaka itu.

Ruslan Hiyung, juga memberikan saran apabila ada pusaka yang tidak layak untuk dibawa ataupun disimpan, karena memiliki potensi buruk untuk pemilik.

Kegiatan silaturahmi Wasaka Tapin di kediaman KH. Akhmad Rijali Abdul Karim di Jalan Datu Aling Kelurahan Rangda Malingkung Kecamatan Tapin Utara, Selasa, Malam (24/11).Foto-apahabar.com/Fauzi

“Ibarat kata, bila mamilih maka pilihlah nang bagus nang bamanfaat gasan diri,” ujar lelaki tua itu.

Kegiatan seperti itu rutin dilaksanakan sejak setahun lalu, dengan niat menjalin silaturahmi antar sesama pencinta pusaka dan sebagai upaya untuk melestarikan kebudayaan.

“Iya, menjalin silaturahmi. Malam ini kita ada membaca manakib, salamatan wasi, mengirim doa untuk pandai besi yang dulunya membuat pusaka dan ‘batatangguhan’ mengetahui isi patuah pusaka bahari. Jangan sampai tenggelam lah sejarah sejarah dan kebudayaan kita,” ujar Ketua Wasaka, Abdul Wahid.

Sejak setahun lalu, Wasaka Tapin sudah memiliki 33 anggota. Sama seperti sebelumnya, ratusan bilah dari berbagai jenis senjata pusaka juga turut dihadirkan.

Memiliki perkumpulan itu tak membuat anggota Wasaka Tapin bisa sesuka hati membawa pusaka, karena ini bertentangan dengan hukum.

“Seperti disampaikan oleh anggota Kapolsek Tapin Utara, membawa senjata tajam tidak memenuhi syarat dan ketentuan pastinya bertentangan dengan hukum,” ujarnya.

KH. Akhmad Rijali menyambut gembira dengan acara seperti itu.

“Ulun suka banar bakumpul. Insya Allah, bakumpul-kumpul kita niatnya baik. Ini (pusaka) kumpulan banyak pusaka dibuat orang orang bahari yang bagus, dengan tujuan yang bagus,” ujar Guru Rijali.