Tak Berkategori

Kompetisi Kemenpan RB, Kabah Wilda Kabupaten HSS Masuk Terbaik se-Indonesia

apahabar.com, KANDANGAN – Sebuah inovasi bidang pertanian di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) masuk Top 99…

Bupati HSS Achmad Fikry bersama jajarannya mengikuti presentasi dan wawancara KIPP 2021.

apahabar.com, KANDANGAN – Sebuah inovasi bidang pertanian di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) masuk Top 99 dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) tahun 2021. Kompetisi tersebut digelar Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB).

Inovasi yang masuk Top 99 adalah Kayapu Membawa Berkah Wilayah Daha atau Kabah Wilda.

Bertempat di Media Center Setda, Bupati HSS Achmad Fikry mengikuti langsung tahapan presentasi dan wawancara KIPP 2021 bersama Tim Panel Independen secara virtual, Selasa (13/7).

Sekda HSS Muhammad Noor, Kepala Dinas Pertanian Muhammad Noor, Kepala Bappelitbangda M Arliyan Syahrial serta Kabag Prokopim Ika Aguspiannor serta perwakilan petani rawa lebak turut menghadiri presentasi dan wawancara KIPP 2021 Kemenpan-RB tersebut.

Bupati menjelaskan, Kabah Wilda merupakan inovasi yang bisa menjadi solusi atas permasalahan pertanian di kawasan rawa lebak, seperti yang ada di kawasan Daha.

Permasalahan yang kerap dihadapi seperti banyaknya tanaman gulma atau pengganggu, lahan sangat rentan dengan kekeringan, siklus pola tanaman padinya dimulai pada awal musim kemarau, serta biaya produksi yang cukup tinggi.

“Dikalkulasi dalam hitungan per hektar sebelum memanfaatkan kayapu biaya produksi mencapai Rp4.048.000, namun setelah menggunakan kayapu bisa ditekan menjadi Rp874.000,” kata Bupati Achmad Fikry.

Inovasi Kabah Wilda pertama kali muncul dari lomba Inovasi Goverment Award HSS yang dilaksanakan beberapa bulan yang lalu dan tercetus dari masyarakat langsung.

“Ini sangat menarik, kayapu awalnya dianggap sebagai gangguan sekarang menjadi pendorong. Biaya produksi menjadi berkurang tidak bergantung pupuk serta ramah lingkungan,” jelas Bupati HSS.

Pihaknya juga berencana ke depan akan mengembangkan lagi inovasi tersebut, dan secara akademis akan terus dipelajari dan diteliti bersama dengan perguruan tinggi sehingga pemanfaatan kayapu ini benar-benar menjadi pendorong petani dalam produksi.

“Secara potensi sangat memungkinkan, dan kita akan terus kembangkan di lahan-lahan rawa lebak dengan kayapu,” imbuhnya.